Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar

Oleh: Syavinah Komariyah

ZAMAN globalisasi ini pendidikan karakter memegang peranan penting. Terutama untuk peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD). Maraknya kekerasan dan tawuran yang terjadi antar pelajar, pencurian, pembullyan terhadap teman dan masih banyak masalah sosial lainnya, itulah yang mendasari perlunya penanaman pendidikan karakter sejak usia dini.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai tersebut.

Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, di mana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong.

Fungsi pendidikan karakter ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleransi, tangguh, dan berperilaku baik.

Pendidikan karakter sangat penting bagi dunia pendidikan karena perlu diketahui di era modern sekarang ini, karakter anak cukup menurun karena pengaruh perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini, khususnya usia SD merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama membangun bangsa.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang perlu ditanamkan pada siswa sekolah dasar, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Untuk menanamkan karakter pada peserta didik sangat diperlukan kolaborasi antara orang tua dan guru. Pada saat di rumah anak tinggal bersama orang tua. Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.

Anak usia dini sangat sensitif terhadap apa yang ia lihat, karena anak lebih sering bersama orang tuanya tentu akan meniru apa yang dilakukan pihak orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anaknya.

Keteladanan dan kebiasaan yang baik itu, sebaiknya diberikan oleh orang tua sejak dari kecil atau kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak.

Seorang guru mempunyai peran sebagai orang tua peserta didik di sekolah. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus berperan baik dalam bersikap di depan peserta didik, guru tidak boleh bersikap buruk karena peserta didiknya akan menirukan apa yang dilakukan gurunya tersebut.

Melalui konsep Trilogi pendidikan yang di kemukakan Ki Hajar Dewantara, guru dapat mengatasi permasalahan pendidikan karakter pada anak sekolah dasar.

Trilogi pendidikan tersebut berisi tiga semboyan yaitu, Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti di depan memberi teladan atau contoh yang baik, Ing Madya Mangun Karsa yang berarti di tengah murid guru mampu menciptakan prakarsa serta ide, dan Tut Wuri Handayani berarti dari belakang guru mampu memberikan dorongan dan arahan. Sehingga guru bukan hanya mengajar, namun juga mendidik.

Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dasar dapat dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas, keteladanan melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di lingkungan sekolah, pengembangan budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.

Itulah pentingnya menerapkan pendidikan karakter di sekolah dasar karena untuk mengembalikan karakter anak bangsa Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah dasar, diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik yang baik dan dapat menjadi contoh pada generasi selanjutnya. (*)

Penulis adalah mahasiswa PGSD Universitas Pelita Bangsa