BEKASI, MEDIASI.COM – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pemantau Keuangan Negara (LPKN) Ferry Lumban Gaol, SH,MH,LLM, puji kepemimpinan Presiden RI, Prabowo Subianto pemimpin terlengkap yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin nasional. Pujian itu disampaikan kepada koranmediasi.com, Sabtu (19/4/2025).
Menurutnya, Prabowo Subianto adalah pemimpin nasional dan panglima tertinggi dari semua pemimpin yang pernah menjadi Presiden RI, karena hanya dirinya yang mempunyai kelengkapan Presiden RI.
Ferry Lumban Gaol yang menjabat Direktur Lembaga Bantuan Hukum Aura Keadilan ini mengatakan bahwa Prabowo Subianto melekat unsur pimpinan “Ing Ngarso Sung Tuludo”. Artinya, seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan kepada masyarakat.
“Bila masih ingat perjalanan karir Prabowo ketika bertugas memimpin pasukan di Timtim, saat itu berbagai prestasi dilakukan oleh brliau, membangun semangat dan memberikan contoh kepada anak buahnya,” katanya.
Saat menjabat Pangkostrad, lanjut Ferry, Prabowo juga menilai seluruh gerakan mahasiswa sudah ditunggangi berbagai gerakan anti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perbuatan mahasiswa saat itu, katanya, tidak lagi murni memperjuangkan keadilan. Sehingga selaku pemegang Komando Strategis Angkatan Darat, dia menilai komando – komando lainnya sudah tidak berdaya menangani kondisi Jakarta saat itu.
“Tanggung jawab selaku Komandan Pangkostrad yang berkedudukan di wilayah Jakarta saat itu, satu-satunya Ksatrian yang strategis adalah mengambil alih keadaan saat itu. Saya menyaksikan bagaimana duet Prabowo – Syafri Samsudin berjalan kaki menyusuri Jakarta di area tempat-tempat crowd- chaos,” ungkap Ferry.
Menurutnya, tindakan-tindakan strategis yang dilakukan Prabowo saat itu membuat pentolan-pentolan provokator lari tunggang langgang, ada yang ditangkap bahkan ada mahasiswa korban akibat berada di dalam keadaan yang tidak kondusif.
“Beberapa tokoh tokoh mahasiswa diamankan bukan diculik, istilah sipil mungkin diculik. Akhirnya, keadaan mereda dan kemudian kembali bangkit semangat aparat- aparat keamannan yang tadinya sudah buntu. Bahkan Panglima kita lihat tak kuasa menghadapi keadaan, mungkin akibat tidak memahami tugas pokok ksatrian yang dipimpinnya sehingga tidak tahu komanda mana yang tepat diterjunkan,” tandasnya.
Menurut Panglima TNI saat itu, kata Ferry, tidak ada perintah kepada Prabowo Subianto untuk mengambil tindakan-tindakan strategis, sehingga seenaknya menjatuhkan nama baik Prabowo dan Habibie selaku Panglima tertinggi menyetujui Komandan Pangkostrad dibawa ke Mahkamah Militer.
“Prabowo memang seorang pemimpin dan beliau seorang nasionalis sejati dengan rasa ksatria menerima putusan yang terkesan mengkambing hitamkan Prabowo sebagai pelaku pelanggaran HAM berat,” kata Ferry.
“Sebagai Pemimpin Ing Ngarso Sung Tuludo, Prabowo tidak melakukan pemberontakan, tidak melakukan politik perpercahan seperti yang dilakukan para Jenderal Purnawiran yang sudah kehilangan gigi tapi masih ingin melakulan manuver-manuver seakan negeri ini miliknya,” lajut Ferry.
“Ing Madyo Mangun Karso”. Menurut Ferry, Prabowo Subianto memiliki sifat kemimpimpinan ini. Kemimpinan Ing Madya Mangun Karsa, artinya pemimpin yang mampu membangun semangat di tengah-tengah kepemimpinannya, membangun motivasi selaku anggotanya.
Hal ini tidak diragukan lagi ketika Presiden Joko Widodo meminta untuk membantu kabinetnya di bidang Pertahanan dan Keamanan Indonesia. Dia pun bangkit di bidang Keamanan dan Pertahanan NKRI dengan julukan “Macan Asia” untuk Indonesia mulai terdengar. Jajaran TNI kembali menemukan sosok pemimpin militer yang sesungguhnya, peralatan TNI dilengkapi dan disejajarkan dengan negara-negara lain.
“Kemimpinan Prabowo Subianto sangat melekat unsur Tut Wuri Handayani. Bila kita melihat dorongan-dorongan semangat yang disampaaikan beliau di beberapa organisasi HKTI, Pencak silat, dan Grindra yang banyak melahirkan politisi – politisi yang berintegritas duduk di DPR- RI. Selaku pemimpin, dorongan semangat selalu disampaikan kepada anggotanya,” katanya.
Ferry juga memuji program makan gratis yang dijalankan Presiden Prabowo saat ini. Ini menjadi salah satu bukti unsur kepemimpinan Tut Wuri Handayani yang dimiliki Prabowo Suubianto.
“Terkait unsur kepemimpinan Prabowo Subianto, saya hanya mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang mencoba-coba memberikan masukan yang mempunyai maksud terselubung untuk memecah belah bangsa, hentikanlah niatnya,” ujar Ferry.
Dia juga menyebut ada kelompok mantan jenderal yang terkesan mmenakut-nakutin. Padahal, Presiden Prabowo Subianto bukan sosok pemimpin yang bisa ditakut takuti seperti Presiden presiden sebelumnya.
“Sikap beliau hampir sama dengan Soeharto tapi Prabowo Subianto masih jauh lebih nasionalis dan integristik menilai semua hal. Semoga saja Presiden Prabowo Subianto dapat mengatasi para purnawirawan yang mencoba coba mencolek kepemimoinannya,” tutupna. (*)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.