BEKASI, MEDIASI.COM – Masyarakat diminta jeli dan rasional dalam menentukan pilihannya di Pilkada Serentak 2024. Sebab, hal itu akan menjadi penentu utama lahir atau tidaknya pemimpin berintegritas untuk membangun dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Bekasi.
Hal itu disampaikan salah satu anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Kota Bekasi yang juga menjabat wakil Bendahara PPK Kosgoro 1957, Anthon Sihite menyikapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2024.
“Salah satu yang wajib diketahui masyarakat sebelum menentukan pilihannya adalah dengan membaca visi dan misi serta program kerja kandidat calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pilkada,” kata Anthon Sihite kepada koranmediasi.com, Senin (9/9/2024).
Anthon Sihite menekankan perlunya masyarakat Kota Bekasi mengkritisi program-program yang disampaikan oleh para calon kepala daerah. Di sisi lain, Anthon Sihite meminta pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, maupun tim sukses agar lebih gencar mensosialisasikan visi dan misi untuk menyakinkan masyarakat Kota Bekasi.
“Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi yang diusung Partai Golkar bersama Partai Nasdem, yakni Uu Saiful Mikdar dan Nurul Sumarheni, diharapkan mempunyai visi misi seperti yang saya harapkan, sehingga pasangan ini mampu mendapatkan simpati dari masyarakat,” ujarnya.
Terkait issu money politics, Anthon Sihite berharap dengan visi dan misi yang baik dan menyentuh keinginan masyarakat akan mampu meredam fenomena itu di Pilkada Kota Bekasi. Alasannya, karena masyarakat Kota Bekasi sudah cerdas semua.
“Saya kira dengan visi dan misi yang kuat dan transparansi dapat mengubah cara masyarakat untuk memilih pasangan yang benar di Pilkada Kota Bekasi 2024. Sebab, pesta ini merupakan pesta demokrasi untuk adu program yang akan diterapkan lima tahun kedepan,” ujarnya.
Anthon Sihite pun mengingatkan fenomena money politics ini sangat merusak demokrasi. Dan pada akhirnya akan merugikan masyarakat sendiri dan berdampak buruk pada perjalanan pembangunan Kota Bekasi, setidaknya selama lima tahun ke depan.
“Jangan pengaruhi masyarakat Kota Bekasi dengan politik uang, tapi cerdaskanlah masyarakat melalui penyampaian visi dan misi yang akan diterapkan jika diberi kepercayaan oleh rakyat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pilkada Kota Bekasi 2024 diikuti tiga pasangan calon. Mereka secara berurutan mendaftar di KPU Kota Bekasi yakni pasangan Tri Adhianto-Haris Bobihoe yang diusung oleh PDIP, Gerindra, PKB Demokrat, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Perindo, Partai Gelora, PKN dan Partai Garuda.
Berikutnya yang mendaftar ke KPU Kota Bekasi adalah pasangan Heri Koswara-H.Sholihi yang diusung oleh PKS, PPP, PAN, PSI, dan Hanura.
Sedangkan pasangan yang terakhir mendaftar di KPU Kota Bekasi adalah pasangan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni yang diusung Partai Golkar dan Partai Nasdem. (*)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.