Politisi PPP Nilai Plt Walikota Bekasi Tak Cakap Berpolitik

DPC PPP Kota Bekasi saat memberikan dukungan kepada pasangan Rahmat Effendi- Tri Adhianto (foto: dok ist)

BEKASI, KOMED – Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, Muhammad Said menilai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto tidak cakap dalam berpolitik.

Hal itu dikatakan politisi PPP tersebut menyikapi penghentian program Layanan Kesehatan Masyarakat berbasis Nomor Induk Kependudukan (LKM-NIK). Kebijakan Tri Adhianto dinilai dapat merugikan masyarakat Kota Bekasi.

Muhamad Said mengatakan, terkait kebijakan yang diambil Plt Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto hendak menghentikan program LKM-NIK Kota Bekasi, membuat kegaduhan politik dan banyak ditentang anggota DPRD.

Dimana penghentian program LKM-NIK oleh politisi Kalimalang dianggap kebijakan yang tidak populis dan sudah tentu merugikan masyarakat.

Seharusnya sebelum mengambil kebijakan, kata Muhammad Said, Plt Wali Kota Bekasi terlebih dahulu berkomunikasi dengan anggota fraksi dan partai koalisi, karena menurut pria yang akrab disapa Cemong ini, sejak Rahmat Effendi nonaktif menjadi walikota, Tri Ardhianto belum mengajak pimpinan parpol koalisi berbicara.

“Kalau beberapa waktu lalu, Ketua DPC PPP menegur Plt Wali Kota itu wajar-wajar saja, karena bagaimana juga PPP itu masih bagian dari mitra koalisi Pepen-Tri. Dan, apabila ada anggota parpol koalisi yang mengkritik itu bagian dari kritik membangun dan itu hal wajar sebagai bagian dari kontrol pemerintahan,” terangnya saat dihubungi Rabu (30/3/2022).

Cemong mengatakan kritik Sholihin yang dilontarkan kepada Tri yang dianggap jalan sendiri, sangatlah wajar karena bagaimana pun Sholihin merupakan pimpinan di DPC PPP Kota Bekasi yang merupakan mitra koalisi Pepen-Tri.

“Seharusnya Tri sebagai pengendali komando koalisi hari ini, harus lebih banyak membuka ruang komunikasi politik dengan mitra koalisi, apalagi sampai detik ini, koalisi pengusung Pepen-Tri belum bubar,” tandasnya.

Sepatutnya, kata Cemong yang menjabat Ketua Forum RW Kelurahan Kranji ini, apa yang menjadi program pasangan Pepen-Tri lebih diprioritaskan, bukan malah bikin program baru lagi yang bikin gaduh. (Tul)