TAPANULI RAYA, KOMED – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) daerah pemilihan (Dapil) IX, Jonius Taripar P Hutabarat, melakukan reses tahun sidang III selama satu minggu ke berbagai Kecamatan di Tapanuli Utara (Taput).
Reses dimulai tanggal 7 November 2021, dan diakhiri di Kecamatan Adian Koting, Tapanuli Utara, Sabtu (13/11/2021). Dalam kunjungan resesnya, anggota dewan dari partai Perindo ini, menampung berbagai aspirasi masyarakat Tapanuli Utara.
Menurut Jonius Taripar P (JTP) Hutabarat, aspirasi masyarakat di 15 kecamatan, 11 kelurahan dan 241 desa di Tapanuli Utara, akan disampaikan pada Rapat Sidang Paripurna DPRD Provinsi Sumut.
Seperti aspirasi dan keluhan masyarakat Desa Banuaji IV, Kecamatan Adian Koting misalnya, mereka meminta agar pemerintah segera mengganti tiang listrik yang sudah mulai lapuk dan tumbang.
Saat menyampaikan keluhannya, masyarakat mengatakan khawatir tiang listrik tumbang dan menciderai masyarakat. Mereka juga menyampaikan masalah pengambilan getah pinus di Lembah Martimbang, hingga masalah status kepemilikan hutan adat.
Menurut masyarakat, mulai dari nenek moyang mereka, Lembah Martimbang tersebut selalu dijaga turun temurun dan tidak pernah melakukan penebangan pohon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, sehingga masyarakat tidak pernah mengalami kekeringan walau kemarau panjang.
Bahkan, kata warga, Lembah Martimbang sejak dari dulu sudah ditanami Kemeyan oleh nenek moyang mereka. Tapi, sekarang konon katanya wilayah hutan tersebut masuk dalam register 44 dan kemudian ditetapkan dalam SK 579.
Kemudian, Penatua Desa Banuaji IV, Manson Lumban Tobing menyampaikan persoalan semburan gas beracun yang muncul di berbagai lokasi dan telah mengakibatkan ratusan hektar lahan sawah dan ladang masyarakat selama tiga tahun terakhir, tidak bisa diusahai atau menghasilkan lagi.
Terkait keluhan itu, JTP Hutabarat yang menjabat Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Sumut ini menjelaskan, sebenarnya persoalan gas di Banuaji sudah pernah ditelusuri secara langsung. Bahkan, JTP mengaku sudah pernah datang ke Banuaji I untuk mendapatkan informasi dari masyarakat.
Dia mengatakan bahwa masalah gas beracun ini sudah ditangani oleh instansi terkait. Dan, wakil rakyat sudah pernah meninjau langsung ke lokasi gas. Untuk itu, JTP berjanji akan mencoba melakukan pembahasan kembali di DPRD Sumut.
“Kita akan memcoba membuka pembahasan itu kembali. Silahkan warga menyampaikan surat resmi kepada kami agar nanti kami membuat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait, seperti Dinas Pertambangan dan pihak perusahaan PT SOL,” janji JTP.
Pantauan koranmediasi.com, kunjungan reses JTP selama satu minggu ke berbagai kecamatan dan desa di Kabupaten Tapanuli Utara, selalu dihadiri ratusan orang masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan dan aspirasi kepada JTP Hutabarat.
JTP Hutabarat senatiasa disambut dengan gembira pada setiap kunjunganya. Bahkan, tak luput dari acara pemberian Ulos dan penyerahan Ikan Mas sebagai simbol doa dan dukungan agar sukses melaksanakan tugas yang diembannya.
Di Desa Aek Raja misalnya, pada acara reses terakhir dan penutup itu, antusias warga mencapai ratusan orang meskipun acara itu berlangsung sudah malam, namun warga tetap setia menunggu hingga hampir larut malam sampai selesai. (Timur Siregar)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.