judul gambar

Ini Kisah Seorang Nenek Hidup Sendiri di Kandang Kambing Selama 3 Tahun

Nenek Aah saat difoto di tempat tinggalnya , Kamis (23/9/2021)

BEKASI, KOMED – Seorang nenek berusia 50 tahun, Aah terpaksa tidur di bekas kandang kambing selama tiga tahun. Cerita ini adalah kisah nyata yang terjadi di Kampung Ciketuk RT001/01 Desa Sirna Jati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Sejak ditinggal mati oleh suaminya karena mengalami sakit, nenek Aah menjalani hidup dengan sangat memprihatinkan. Untuk memanggil tukang nenek Aah berpikir panjang, karena tidak memilikki uang memperbaiki tempat tinggalnya.

Tidak hanya itu, nenek Aah bahkan sempat berniat akan memberikan material yang sudah diterima kepada orang lain, karena tidak mampu untuk melanjutkan pembangunan rumahnya.

“Untuk tukang sendiri saya sudah disuruh cari, namun karena saya tidak ada megang uang buat kebutuhan kerja, sudah saya minta dibatalin, namun tidak bisa kata mereka,” ungkapnya kepada koranmediasi.com, Kamis (23/9/2021).

Dia mengaku sempat gagal mendapatkan program pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) namun atas bantuan pengurus RT, nenek Aah sudah bisa sedikit lega. “Sudah dua kali dibatalin, ini dibantu oleh pak Rt,” katanya.

Kendati demikian, sejak Rabu sore nenek Aah sudah mendapatkan material berupa pasir, semen dan hebel untuk pembangunan rumahnya. “Kata anak saudara sudah ajak tidurnya disana, jangan disini lagi, karena akan mulai dikerjakan nanti minggu,” katanya.

Nenek Aah berharap diberikan uang satu juta agar bisa dipergunakan buat kebutuhan saat pengerjaan rumahnya, namun tidak didapatkan.

“Mak minta sejuta we buat itu tapi gak bisa teh, kumaha atuh eta? Adapun maksud nenek Aah minta uang yang didapatkan sebanyak satu juta untuk memenuhi kebutuhan saat rumahnya dibangun, karena kondisi nenek Aah yang tidak memilikki uang dan untuk makan pun dia kadang malam makan dipagi hari nggak tergantung pemberian belas kasih orang.

Adapun lokasi yang akan dibangun berada di belakang dan sudah lima belas hari tidak ditempati lagi. “Tadinya saya tidur disini, bekas kandang kambing, ia disini,” cerita nenek Aah dengan linangan air mata.

Anehnya, tempat yang akan dibangun tersebut sebelumnya dari keterangan nenek Aah sudah mendapatkan bantuan berupa bangunan kamar mandi kecil yang hanya dilengkapi satu buah closed yang katanya didapatkan dari Pemerintah Daerah.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui seperti apa proses pelaksanaan program Rutilahu dan asal muasal toilet yang sudah dibangun tiga bulan lalu di tempat tinggal nenek Aah.

Anggaran untuk program rumah tidak layak huni (Rutilahu) berdasakan data Pemerintah Kabupaten Bekasi, mencapai nilai Rp100 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Tahun 2021 yang digelontorkan melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan).(pir)

Penulis: Pirlen Sirait