TAPANULI, MEDIASI.COM – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Dr Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat pimpin rapat koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terkait penanganan bencana alam gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara pada Selasa, 18 Maret 2025.
Rapat yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara, dihadiri Wakil Bupati Tapanuli Utara Dr Deni Lumbantoruan dan jajaran Perangkat Daerah. Turut hadir dalam rapat ini, Kapolres Taput, Kajari Taput, Anggota DPRD Tapanuli Utara Dapil Pahae, Perwakilan BMKG wilayah Sumatera Utara, UPT Dinas PUTR Provinsi Sumatera Utara, Badan Jalan Nasional, PLN dan lainnya.
Dalam rapat, Bupati Taput JTP Hutabarat memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik dan cepat. Menurutnya, bencana gempa terjadi pukul 05:22 WIB berkekuatan 5,5 SR mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara. Gempa susulan pada pukul 05:23 WIB dengan kekuatan 5,6 SR. Kejadian ini menyebabkan kerusakan fisik dan tanah longsor di beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pahae Jae, dan Kecamatan Purbatua.
Dampak bencana yang terjadi, menyebabkan kerusakan pada rumah, fasilitas publik, dan infrastruktur jalan. Beberapa lokasi seperti Desa Hutabarat dan Desa Lobu Pining di Kecamatan Pahae Julu mengalami tanah longsor yang mengakibatkan terputusnya jalur lintas Sumatera Tarutung-Sipirok. Selain itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka akibat tertimpa longsor di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu.
Tindakan penanganannya, Tim BPBD Kabupaten Tapanuli Utara bersama Dinas PUTR, TNI/Polri, PLN, dan pihak terkait telah melakukan langkah-langkah darurat untuk membersihkan material longsoran dan melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak. Alat berat telah diterjunkan untuk membuka kembali akses jalan yang terputus. PLN juga telah memperbaiki jaringan listrik yang terganggu akibat gempa.
Langkah koordinasi dan pendataan, kata JTP Hutabarat. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara bersama dengan camat setempat dan aparat desa terus melakukan pendataan lebih lanjut di lapangan. Forkopimda memprioritaskan keselamatan warga dan pemulihan fasilitas umum yang rusak.
Dalam hal keikutsertaan masyarakat, lanjut JTP Hutabarat, masyarakat sekitar telah berperan aktif dalam membantu proses evakuasi dan penanggulangan bencana. Warga juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan pergerakan tanah yang masih mungkin terjadi.
Untuk keterangan penanganan korban, katanya korban luka telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Onan Hasang. Pihak berwenang juga mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan untuk segera mengungsi jika ada tanda-tanda bencana lanjutan.
Dengan adanya dampak bencana ini, Bupati Taput JTP Hutabarat bersama Forkopimda setempat menghimbau seluruh warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Upaya penanganan darurat terus dilakukan dengan koordinasi yang solid antar instansi terkait.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan bencana dan upaya penanganan, masyarakat dapat mengakses media sosial dan situs resmi Kabupaten Tapanuli Utara yang dikordinatori oleh Dinas Komunikasi dan Informasi.
Untuk rencana tindak lanjut yang disepakati antara lain dari BPBD Tapanuli Utara membuat SK Siaga Bencana Gempa Bumi dan pendirian tenda dibeberapa lokasi, Dinas Komunikasi dan Informasi melakukan sosialisasi bersama BMKG disekitar Lokasi pusat gempa dan Lokasi terdampak, Dinas Kesehatan memastikan pengobatan dan vitamin untuk warga diwilayah terdampak, Dinas DPPKBP3A melakukan trauma healing kepada anak-anak yang terdampak bencana, Dinas Sosial memastikan keterdiaan bantuan sembako dan Camat menghimbau kepala desa untuk mendata kerusakan lanjutan dan himbauan untuk tidak panik. (Tim)
#Siagabencana #Siapuntukselamat #SalamTangguh

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.