BEKASI, MEDIASI.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Ade Muksin menyoroti fenomena pejabat yang tidak terima dikritik. Menurutnya, pejabat yang anti terhadap kritik dapat terlihat jelas dalam sikap dan kebijakannya.
Pejabat seperti ini, kata Ade Muksin, cenderung sulit menerima masukan dan lebih suka memilih dikelilingi orang-orang yang selalu memuji, menyanjung tanpa berani memberikan masukan yang jujur.
“Pejabat yang anti terhadap kritik biasanya defensif dan sulit menerima masukan. Setiap ada kritik, langsung menganggapnya sebagai serangan pribadi, bukan sebagai bahan evaluasi,” kata Ade Muksin dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).
Ia juga menyoroti kebiasaan pejabat yang kerap menyalahkan pihak lain saat dikritik dengan dalih introspeksi diri, dan minim transparansi dalam kebijakan yang dibuatnya serta tidak terbuka dalam memberikan informasi kepada publik.
Bahkan, ada pejabat yang menggunakan kekuasaannya untuk membungkam kritik atau suara yang tidak sejalan, baik dengan menyensor, tekanan hukum maupun tindakan represif lainnya.
“Ada juga pejabat cenderung reaktif di media sosial, media propaganda entah dengan cara menyindir, memblokir pengkritik, atau menjawab kritikan dengan mengalihkan isu melalui media propaganda agar perhatian publik teralihkan,” tambahnya.
Ade menegaskan bahwa pejabat yang baik seharusnya terbuka terhadap kritik, saran dan masukan sebagai bagian dari evaluasi guna meningkatkan kinerja, bukan mencari media propaganda.
“Marilah para pemimpin dan pejabat pelayan masyarakat, bijaklah dalam menghadapi kritik dan jadikan sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.