Tantangan Calon Wali Kota Bekasi Periode 2024-2029

Ferry Lumbangaol, SH MH

Oleh: Ferry Lumbangaol, SH MH

PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 semakin dekat. Para bakal calon (Bacalon) Wali Kota Bekasi pun masih sedang menantikan rekomendasi dari partai, siapa yang akan diusung dan direkomendir.

Saat ini, partai politik sibuk mengevaluasi prestasi dan elektabilitas para calon yang pantas dan dipandang patut dimajukan. Partai berlambang banteng moncong putih, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sepertinya, sudah siap merekomendasi Mochtar Muhamad yang memiliki segudang pengalaman di bidang pemerintahan.

Mochtar Mohammad, pernah menjadi anggota DPRD, pernah menjadi wakil wali kota dan wali kota. Demikian juga Tri Adhianto, punya pengalaman di ASN sebelum menjadi wakil wali kota dan akhirnya dengan hitungan hari melepaskan jabatan pelaksana tugas wali kota menjadi wali kota depinitif.

Namun, Mochtar Muhamad salah satu kandidat yang cukup berpeluang untuk memimpin Kota Bekasi periode 2024 – 2029, karena sentuhan kepemimpinannya masa itu cukup dekat dengan warga Kota Bekasi serta kolaborasi pembangunan yang cepat direspon jajaran sekretariat hingga membuat rancangan pembangunan di Kota Bekasi cepat terealisasi.

Kala kepemimpinan Michtar Muhamad yang lebih dikenal dengan sebutan M2, para investor sangat tertarik berinvestasi di Kota Bekasi. Seperti Sumarecon Grup, Harapan Indah Permai, dan pembangunan Pasar Pondok Gede. Pendidikan berjalan dengan baik, pembangunan infrastruktur juga cukup baik. Penempatan SDM mengacu pada Right Man on The Right Place sehingga PAD pada saat itu cukup meningkat signifikan.

Masih banyak perencanaannya pada saat itu yang masih belum terwujud. Salah satunya adalah untuk menjadikan Kota Bekasi Kota Kembar dengan Singapura.

Kota Bekasi adalah miniatur NKRI karena Kota ini adalah barometer keberhasilan para politisi untuk mengembangkan partai politik, karena ada beberapa politisi yang bertempat tinggal di Kota Bekasi. Seperti Sekjen PDIP, Presiden PKS politisi Partai Demokrat dan politisi PSI dan partai lainnya.

Bila calon wali kota tidak mempunyai kemampuan sekelas Politisi Nasional dan mempunyai pengalaman di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan, jangan harap bisa memimpin Kota Bekasi.

Beberapa tantangan dan harapan untuk kepemimpinan Kota Bekasi 5 tahun kedepan adalah:

1. Mengembalikan kepercayaan warga Kota Bekasi akan kenyamanan tinggal di Kota Bekasi.
2. Meningkatkan kualitas Pendidikan warga asli dan melestarikan budaya Bekasi.
3. Kemampuan merajut Persatuan dan Kesatuan antara Umat Beragama.
4. Mewujudkan Kota Bekasi menjadi Kota Perdagangan dan memampukan para UKM/ UMKM untuk menjadi pengusaha Ekspor dengan memanfaatkan kerjasama AFTA dan APEC.
5. Merancang Wajah Kota Bekasi dengan mengundang Investor membebaskan Perumnas 2 dan menjadikan lahan tersebut menjadi zona Bisnis dan Perdagangan.
6. Merancang Kecamatan Bojong Menteng menjadi zona Industri
7. Membebaskan TPA Bantargebang menjadi pengembangan wilayah Kota Bekasi dan menjadi Pemukiman hijau.
8. Membebaskan biaya Pendidikan untuk SD, SMP dan setingkatnya.
9. Menata Fasos – fasos milik Pemkot.
10. Membangun kembali asset Pemerintah Kota Bekasi Pasar Tradisional Sumber Arta.
11. Menindak bangunan – bangunan Apartemen yang Mangkrak dan merusak tata ruang Kota Bekasi.

Demikian banyaknya permasalahan yang dihadapi Kota Bekasi, mudah-mudahan para bakal calon wali kota Bekasi sudah mempersiapkan visi dan misinya yang pro warga Kota Bekasi.

Mudah-mudahan kepemimpinan yang akan datang dapat berkolaborasi dengan ASN sehingga dapat tercipta Kota Bekasi yang Mandiri, Madani dan Ihsan.(*)

Penulis adalah pengacara dan mantan pejabat di Pemerintah Kota Bekasi

Exit mobile version