Janet Aprilia Stanzah Imbau Disdik Kota Bekasi Laksanakan Proses PPDB Online dengan Baik

dr Janet Aprilia Stanzah, Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi

BEKASI, MEDIASI.COM – Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Janet Aprilia Stanzah mengimbau pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi melaksanakan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2024/2025 dengan baik dan benar.

Hal itu disampaikan Janet Aprilia mengingat banyak orang tua murid yang cemas akan anak-anaknya yang ingin masuk SMP Negeri. Bahkan, ada juga yang mengeluhkan tentang adanya tawaran ke orang tua murid agar anak dapat masuk SMP Negeri, harus mengeluarkan sejumlah uang yang cukup besar.

Untuk itu, Janet Aprilia berharap agar Komisi IV DPRD Kota Bekasi benar-benar mengawal proses pelaksanaan PPBD Online ini dengan seksama.

“Kita sepakat tidak ada titipan, begitu sebagian kata Pj Wali Kota Bekasi Bpk Gani Muhamad, asalkan selama proses PPDB dilakukan secara terbuka dan transparan,” ujar Janet.

Legislator yang duduk di Komisi III DPRD Kota Bekasi ini menegaskan komposisi penerimaan anak didik dari penjaringan jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur afirmasi harus diawasi dengan seksama.

“Jadi, Dinas Pendidikan dengan Komisi IV harus duduk bersama dan menetapkan berapa persen kuota kursi rombel untuk masing masing jalur tersebut,” tambahnya.

Janet mengatakan, sekolah negeri adalah sekolah yang biaya operasionalnya banyak dibantu oleh pemerintah, karenanya harus semaksimal mungkin dapat menampung anak- anak yang berprestasi dan tidak mampu.

Kalau bisa, katanya, 70 persen dari kuota bangku harus diisi oleh anak-anak dari keluarga tak mampu yang berprestasi, baik prestasi akademis maupun prestasi non akademis.

Hal ini harus dilakukan pemerintah supaya anak-anak didik terpacu untuk berprestasi agar lebih mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pendidikan yang berkelanjutan.

“30 persennya kursi untuk anak didik yang masuk dari jalur zonasi. Pastikan jangan terjadi pergeseran titik kordinat. Banyak keluhan rumah anak didik di belakang tembok sekolah, tapi malah tidak bisa masuk zonasi,” ucapnya.

Dirinya juga mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi agar benar-benar bekerja dengan hati, bukan mencari keuntungan pribadi dalam hal membantu anak-anak untuk dapat pendidikan dengan baik karena hanya dengan pendidikan, kebodohan dan kemiskinan bisa diberantas. (Tul)