BEKASI, MEDIASI.COM – Menurunkan angka stunting generasi muda, menjadi agenda setiap negara, mengingat bahwa topik ini merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan poin ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.
Pada tahun 2024, angka stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen. Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Sehingga, segala aspek harus dimaksimalkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Menurunkan angka stunting, secara khusus di Kota Bekasi, harus dimulai dari kesadaran akan membangun ekosistem rumah yang sehat, air bersih hingga asupan makanan bergizi yang berprotein tinggi dan berkelanjutan.
Belum banyak masyarakat yang menyadari bahwa banyak jenis ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut adalah sumber protein dan mengandung asam amino yang tidak rusak bahkan saat dimasak.
Kendati variatif pada tiap jenis ikan, ada kandungan lemak dan asam lemak tak jenuh yang dapat dicerna dan berguna untuk jaringan tubuh yang selain bermanfaat untuk pertumbuhan anak sekaligus dapat menurunkan kolesterol darah.
Untuk itu, Pj Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad secara langsung memberikan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahap I untuk Bantuan Pangan dalam rangka penanganan stunting yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, belum lama ini.
Giat yang dihadiri oleh Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwignyo, Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana, Ketua Tim Penurunan Stunting Jabar, Camat Jatisampurna beserta jajaran berlangsung dengan tertib dan lancar.
Gambaran progres capaian stunting di Kota Bekasi berdasarkan tren prevalensi stunting terus menerus mengalami penurunan baik dari data riset kesehatan dasar, studi status gizi balita di Indonesia maupun bulan penimbangan balita.
“Pada hari ini kami laksanakan penyaluran cadangan pemerintah (CPP) berupa daging unggas dan telur unggas untuk bantuan pangan dalam rangka penanganan stunting yang diberikan kepada keluarga beresiko stunting (KRS) berdasarkan data BKKBN,” ujar Gani Muhamad.
Menurutnya, penyaluran bantuan tersebut merupakan program penurunan prevalensi stunting yang selama ini sudah menjadi tugas dan visi misi khusus pemerintah pusat dan daerah yang didapat sebanyak 469 keluarga beresiko stunting terbagi pada lima kelurahan empat kecamatan di Kota Bekasi.
“Semoga pemberian pangan kepada keluarga beresiko stunting hari ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam memastikan generasi penerus Kota Bekasi sebagai generasi yang berkualitas, sehat lahir batin dan guna di masa produktifnya kelak,” tutup Gani Muhamad. (Adv/Humas)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.