BALIGE, MEDIASI.COM – Bupati Toba, Poltak Sitorus menyambut baik kehadiran Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dalam kunjungan kerja di Kabupaten Toba, Senin (4/9/2023).
Komite II DPD RI yang hadir ada 17 anggota dipimpin Ketua Komite II DPD RI, Abdullah Puteh, Badikenita Sitepu (Dapil Sumut) dan Bustami Zainudin.
Komite II DPD RI ini membidangi pertanian, perkebunan, perhubungan, kelautan dan perikanan, energi dan sumber daya mineral, kehutanan dan lingkungan hidup. Kemudian pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal dan pekerjaan umum.
Dalam sambutan Bupati Poltak Sitorus menyampaikan bahwa Toba merupakan singkatan Tempat Orang Berwisata Asik. ASIK itu pun singkatan dari Aman Sejuk, Indah, penuh Kenangan.
“Selama disini silakan menikmati alam keindahan Toba,” katanya.
Kemudian ia memaparkan potensi dan tantangan Kabupaten Toba.Dimana dulu prioritas bidang pertanian maka seiring dengan ikutnya sebagai salah satu kawasan Danau Toba menjadi Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) maka bidang pariwisata di daerah ini menjadi skala super-super prioritas.
Dengan meningkatnya pariwisata maka hasil pertanian juga akan ditingkatkan untuk menunjang kebutuhan wisatawan.
Sejumlah komoditi unggulan seperti padi, jagung, kopi, dan bawang merah sangat potensial dikembangkan apalagi masih banyak lahan tidur.
Sesuai data, lahan sawah 17.117 Ha, Ladang/ lahan kering 24.785 Ha, Perkebunan 11.870 Ha, Padang penggembalaan 4.349 Ha,dan Lahan tidur 29.247 Ha.
Poltak Sitorus juga menyampaikan kondisi infrastruktur yang rusak terutama jalan seperti jalan usaha tani, jalan kabupaten dan jalan provinsi yang 61 persen rusak . Kondisi jalan rusak ini terutama di ruas jalan provinsi di daerah Habornas (Kecamatan Habinsaran, Kecamatan Borbor, Kecamatan Nassau) telah meningkatkan inflasi di daerah ini bahkan masyarakat sudah melakukan aksi demonstrasi hingga ke tingkat pusat.
Kemudian disampaikan permintaan alat mesin pertanian untuk mengolah lahan sawah seluas 17.117 Ha dimana 25 persen atau sekitar 12.000 Ha tidak dapat diolah untuk program dua kali tanam dua kali panen ,guna peningkatan produktivitas, persoalan pupuk dan sosialisasi/pembuatan pupuk organik serta keterbatasan 48 penyuluh pertanian yang melayani 16 kecamatan se-Kabupaten Toba.
“Petani berjuang sendiri, harus ditolong. Bibit yang diberikan sebagai bantun haruslah sesuai dengan kondisi lahan di daerah ini,” kata Poltak Sitorus.
Setelah melalui diskusi dan pembahasan bersama instansi mitra kerja, Bustami Zainudin mewakili Komite II DPD RI menyampaikan segala aspirasi dan permasalahan sudah dicatat selanjutnya akan dibawa ke rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pihak terkait di pusat.
Hadir perwakilan Kementerian PUPR ,LHK, Pertanian, ATR BPN ,dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor.
Bupati Hubbahas Dosmar Banjarnahor dalam kesempatan yang sama memaparkan lahan pertanian yang ditanami berbagai bibit seperti cabe, bawang merah dll beberapa kali tanam sempat mengalami kegagalan. Penyebabnya, menurutnya karena tanah setempat belum matang betul.
Setelah dicoba hingga beberapa kali tanam baru menghasilkan yang memuaskan. Kemudian, ujar Dosmar, seringkali bibit yang ditanam tidak disesuaikan dengan alam setempat seperti bibit tidak pas untuk lokasi yang sekian meter di atas permukaan laut.
Catatan wartawan, lahan pertanian yang diolah oleh TTM ( Taiwan Technical Mission) di siriaria Dolok Sanggul hasilnya sangat memuaskan.
Turut hadir sejumlah pejabat Kabupaten Toba diantaranya Asisten Pemerintahan Eston Sihotang, Forum Petani Toba beserta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait. (MS).

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.