TAMBUN SELATAN, MEDIASI.COM – Warga Desa Tridaya Sakti mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo pada calon Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029, di Lapangan Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (30/4/2023).
Deklarasi tersebut langsung dilakukan Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka. Dia mengajak masyarakat agar terus berjuang bersama-sama mendukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029.
“Kita terus bersama meneruskan perjuangan kita agar meridhoi Ganjar Pranowo menjadi presiden, kita satukan suara untuk Indonesia dengan mendukung Ganjar pada 2024 menjadi presiden,” kata Rieke.
Pada kesempatan itu tampak antusias masyarakat Desa Tridaya Sakti, dengan mendukung Ganjar Pranowo dan juga dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya maupun shalawatan bareng membuat suasana begituh meriah dan adem.
“Meski berbeda antara tetangga suku akan tetapi kita tetap satu tujuan untuk mendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia 2024,” tandasnya.
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Soleman mengatakan, sebagai petugas partai, dirinya siap menjalankan intruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Apalagi, intruksi tersebut untuk memenangkan partai di Pemilu 2024 mendatang.
“Perintah Ibu Megawati sebagai Ketua Umum akan kita laksanakan. Apalagi setelah mengumumkan bakal capres dari PDI Perjuangan, yaitu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Soleman.
Soleman mengatakan, akan siap bertarung untuk kemenangan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kabupaten Bekasi. Apalagi, Tim Pengarah Pemilu 2024 adalah Muhammad Prananda Prabowo, yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan.
“Dengan semangat juang kader, Kabupaten Bekasi di 2024 akan menang. Apalagi, Ibu Megawati juga mengumumkan Mas Prananda Prabowo ditugaskan sebagai Tim Pengarah Pemenangan Pileg 2024,” tandasnya.
Diketahui, acara itu juga dihiasi gelaran festival tampak bedug yang merupakan tradisi tahunan Di Desa Tridayasakti sendiri rampak bedug sudah ada sejak tahun 1970 silam. Kini Pemerintah Desa Tridayasakti bersama Karang Taruna Desa Tridayasakti berupaya melestarikan budaya itu.
Kepala Desa Tridayasakti, Suwardi Wada menjelaskan tradisi rampak bedug sempat terhenti namun kini kembali dirutinkan. Festival rampak bedug sendiri sempat terhenti saat pandemi Covid-19 lalu.
“Dulu tahun 1970an, ada festival rampak bedug antar kampung. Namun seiring dengan perkembangan, banyak perumahan, pendatang baru sempat terhenti,”kata Suwardi.
Suwardi tak ingin, jika tradisi budaya hilang, meski saat ini perkembangan jaman di Desa Tridayasakti begitu pesat, sehingga Pemerintah Desa menggelar kembali kegiatan tersebut.
“Jangan sampai anak cucu kita, tahu bedug, tapi tidak tahu sejarahnya. Kami adakan setelah Idul Fitri, sekaligus momen halal bihalal,”tuturnya.
Total 6 Rukun Warga (RW) yang mengikuti festival rampak bedug, masing-masing RW menunjukkan kebolehannya dalam memukul beduk.
“Kita gelar selama tiga hari, mulai Jumat, Sabtu dan Minggu. Pemukul beduk juga mayoritas anak-anak muda. Dengan kemajuan teknologi, kita tidak boleh lupakan sejarah,”paparnya.
Peserta akan mendapatkan uang pembinaan dari Pemdes Tridayasakti, total sebesar 20 juta uang pembinaan untuk peserta. kegiatan ini melibatkan Karang Taruna Desa Tridayasakti. (pir)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.