Setelah Tempati Lokasi Lama, Pasar “Jumat” Balige Semrawut

Penulis: Marjoku Sormin
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba, Ir Sikkat Sitompul saat melakukan penertiban arus lalu lintas, Jumat (28/4/2023)

BALIGE, MEDIASI.COM – Sudah bukan rahasia lagi. Namanya pasar, dimana mana pun pasti tempatnya lalu lalang manusia, tempat transaksi penjual dan pembeli.

Seperti halnya pasar setiap hari Jumat di Balige, Kabupaten Toba, semrawut di sekeliling pasar mulai dari balairung, sepanjang Jalan Pesanggrahan, Jalan Bukit Barisan dan Jalan Mulia Raja.

Usai perhelatan F1H2O, sekeliling jalan tersebut mulai difungsikan pedagang menjajakan jualannya. Dulu, menghindari aroma tak sedap dari segala macam dagangan, para pedagang sempat dipindah ke samping kiri Hotel Labersa. Rupanya para pedagang tak lama bertahan di sini karena lokasinya berlantai tanah. Jika hujan maka lahan itu berlumpur.

Pembeli pun jarang, karena selalu menyerbu pasar balairung walau pun jumlah pedagang terbatas. Namun, setelah perhelatan F1H2O sukses, para pedagang pada pindah ke sekitar lapangan Mulia Raja.

“Lebih ramai di tempat lama ini pak. Tanah disini tidak becek, pembeli pun sudah pada tau,” ujar ibu Napitupulu pedagang daging babi hutan saat diwawancarai wartawan di Jalan Pesanggrahan, depan kantor pos, Jumat (28/4/2023). Hal senada juga dikatakan ibu Sihombing pedagang sayuran asal Dolok Sanggul.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba, Sikkat Sitompul tampak sibuk mengatur para pengendara kareta, motor, becak dan pickup yang lalu lalang tak beraturan, seolah tidak tahu penunjuk arah yang sudah ditandai oleh Dinas Perhubungan.

“Kita tertibkan kendaraan ini, karena sangat semrawut sekali,” ujar Sikkat Sitompul seraya menahan terik matahari di siang itu, Jumat (28/4/2023) saat diwawancarai wartawan.

Menurut mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Toba ini, para pedagang maupun pengendara kareta, motor, becak dan lainnya harus tertib. Termasuk pedagang tidak boleh menggelar dagangannya di pelabuhan Mulia Raja dan di lapangan Mulia Raja.

“Kalau dia lokasi ini belum bisa ditempati para pedagang,” tandas Sikkat Sitompul. (MS)

Exit mobile version