BEKASI, KOMED – Kali Bekasi merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat Kota Bekasi, sehingga normalisasi terbilang sangat penting mengingat musibah banjir pada Januari tahun 2020 telah berdampak terhadap 40 hingga 60% warga masyarakat.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto kepada anggota Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Bekasi, Jumat (26/8/2022).
Tri Adhianto sangat mengapresiasi kedatangan Dewan yang terhormat dalam rangka peninjauan normalisasi Kali Bekasi, mengingat kejadian banjir pada tahun 2020 menimpa hampir 40 sampai 60% pemukiman warga sekitar bantaran Kali Bekasi.
Menurut Tri Adhianto, permasalahan Kali Bekasi merupakan permasalahan yang harus dituntaskan dari hulu ke hilir. Pasalnya, permasalahan limbah pabrik dan sampah masih kerap menjadi persoalan yang harus segera dituntaskan.
“Persoalan Kali Bekasi merupakan persoalan yang harus dituntaskan dari hulu ke hilir. Masih banyak pabrik-pabrik dari daerah sebelah yang belum memiliki amdal, sehingga membuang limbah ke kali Bekasi. Dan, masih banyak sampah-sampah oknum juga yang mengotori kali Bekasi,” ujar Tri Adhianto.
Politis PDI Perjuangan Kota Bekasi ini berharap, dengan adanya kegiatan kunjungan kerja anggota DPR RI yang dilanjutkan dengan peninjauan ke lokasi Kali Bekasi, dapat mempercepat kegiatan normalisasi agar bisa mengurangi dampak banjir.
“Apabila kita bergerak bersama, bukan tidak mungkin Kali Bekasi menjadi normal kembali, sehingga banjir pun bisa dikendalikan,” tutup Tri Adhianto.
Untuk diketahui, aggota Komisi V DPR RI mengunjungi Kota Bekasi dalam rangka spesifikasi peninjauan normalisasi Kali Bekasi untuk pengendalian banjir. Kunjungan kerja anggota DPR ini diterima di Kemang Pratama Sport Club, Jumat (26/8/2022).
Turut hadir pada acara penyambutan tersebut Kepala Dirjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR, Muhammad Rizal, Kepala Dinas Tata Ruang, Junaedi, Kepala Bapelitbangda, Dinar Faisal Badar, Kepala DBMSDA, Arif Maulana, Kepala DISHUB, Dadang Ginanjar, dan Asisten Daerah 2, Sudarsono.
Ketua Tim Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan maksud dan tujuan kunker ialah meninjau secara langsung pembangunan normalisasi Kali Bekasi dan menyerap aspiriasi kepala daerah.
“Sudah sejauh mana normalisasi yang sangat diharapkan masyarakat Kota Bekasi, sebelumnya banjir besar melanda tahun 2020 dan melumpuhkan pemukiman masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah ketidakseimbangan pembangunan kota dengan intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan tumpukan air dan lumpur tidak terelakkan,” kata Ketua Tim Komisi V DPR RI.
Menanggapi hal tersebut, pada acara yang sama Kepala Dirjen Sumberdaya Air Kementerian PUPR, Muhammad Rizal menjelaskan kondisi hujan yang intens di seluruh daerah, salah satunya Kota Bekasi, menyebabkan masalah sedimentasi dan penumpukan lumpur.
“Metode yang kami gunakan yakni meningkatkan kapasitas sungai Kali Bekasi dengan mengeruk tanah dan memperlebar dimensi sungai yang terdiri dari 7 paket pengerjaan. Baru selesai dikerjakan paket 1, 6 dan 7 karena lahannya sudah dibebaskan. Sedangkan paket 2 , 3 , 4, 5 belum bisa dilakukan lantaran belum adanya lahan untuk pembesaran sungai,” kata Muhammad Rizal. (wan)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.