Ferry L Gaol SH MH: Hakim Indonesia Harus Test Ulang Kesehatan

JAKARTA, KOMED – Dalam rangka membersihkan perilaku aneh, sejumlah hakim Indonesia harus ditest ulang kesehatannya. Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Aura Keadilan, Ferry L Gaol SH MH kepada koranmediasi.com, Selasa (24/5/2022).

Menurut mantan pejabat eselon II Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi ini, Mahkamah Agung RI juga harus membersihkan para hakim yang sudah terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba.

“Oknum hakim kini banyak yang tertangkap karena berperilaku aneh. Seperti tertangkap tangan karena korupsi. Padahal seharusnya sebagai judifaksi atas kejahatan-kejahatan korupsi, malah ikut menerima suap. Bahkan, ada juga oknum hakim yang menggunakan narkoba saat menyidangkan perkara,” kata Ferry.

Sebagai salah satu praktisi hukum, Ferry mengaku sangat menyesalkan perilaku para hakim yang tidak dapat menjaga kehormatannya (Nobile) sebagai pemegang jabatan yang mempunyai beban cukup berat dan bukan saja pertanggungjawabannya kepada manusia, tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Coba kita bayangkan Irah-irah Putusan Judex Facti Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya yakin dua hakim yang tertangkap di Pengadilan Negeri Rangkas Bitung itu merupakan bahagian kecil yang tertangkap,” ujar Ferry.

Untuk menyikapi sikap perilaku oknum hakim yang terlibat kejahatan, kata dia, Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial harus melakukan evaluasi secara periodik dan dikelompokan berdasarkan angkatan atau TMT tugas sebagai hakim. Maka dengan demikian lambat atau cepat para oknum hakim nakal lebih berhati-hati dalam bersikap.

“Komisi Yudisial juga harus lebih tegas dalam menjalankan tugas pokoknya, sehingga para hakim sebagai Judex Facti dalam melaksanakan persidangan bila dianggap perlu masing-masing majelis terlebih dahulu dibuatkan SOP pemeriksaan kesehatan, khususnya pemeriksaan darah apakah menggunakan narkoba,” tandasnya.

Menurut Ferry, reformasi hakim harus segera dilakukan bila memungkinkan usia hakim 40 tahun kebawahlah yang direkrut untuk memperbaiki dunia peradilan di Indoneaia. Alasannya, sikap integritas rasa keadilan di usia itu sangat baik untuk dibangun. (*)

Redaksi

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.