BEKASI, KOMED – Program pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) milik nenek Aah (50) di Kampung Ciketuk RT001/01 Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, masih tertunda karena sulitnya mencari tukang.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, melalui Iding selaku Sekretaris Desa Sirnajati kepada koranmediasi.com di ruang kerjanya, Senin (27/9/2021).
Iding mengatakan, pembangunan rumah nenek Aah yang sempat viral karena tinggal di bekas kandang kambing selama 3 tahun, belum bisa dilaksanakan karena belum mendapatkan tukang.
“Tukang dari manapun sedang saya cari, karena ini mendadak, sedangkan namanya orang di kampung punya kesibukan masing-masing. Jadi sedang kami usahakan mencari tukang dari luar,” ujar Iding.
Kendati demikian, Iding mengaku berusaha untuk mensukseskan pembangunan rumah nenek Aah melalui program Rutilahu Pemerintah Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2021. Walaupun sebelumnya nenek Aah ingin mengembalikan material yang sudah menumpuk di lokasi rumahnya.
“Justru dengan adanya keadaan seperti itu yah maksudnya mau kita upayakan benar-benar kita bangun,” ucapnya.
Sebelumnya, nenek Aah mengeluhkan biaya untuk pekerjaan pembangunan rumahnya. Menurut Iding semua kebutuhan itu akan didapatkan setelah pekerjaan berjalan 50%.
“Masalah prosedur uang kerja itu, kalau sudah berjalan pembangunan lima puluh persen dari total anggaran, sebesar Rp2.500.000 anggaran turun dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, dan langsung dibayarkan,” katanya.
Tapi, karena pembangunan rumah nenek Aah belum dikerjakan, Iding mengaku kebingungan mau kasih uang buat apa. Sementara, nenek Aah sebelumnya mengeluhkan tidak memiliki uang dan untuk makan dalam satu hari saja, bisa satu kali sehari tergantung belas kasihan warga setempat.
“Berhubung kegiatan pembangunan rumah bu Aah belum gerak, saya bingung mau kasih buat apa, tapi yang lain yang sudah berjalan sudah saya kasih pada pengelolanya,” katanya.
Menurut Iding terkait pengakuan nenek Aah yang tinggal selama 3 tahun di bekas kandang kambing, sedang diupayakan agar segera tinggal di rumah layak huni.
“Makanya kita upayakan agar segera dilaksanakan, justru tukang kita kesulitan dan bu Aah aja yang belum berjalan,” jelasnya.
Terkait toilet yang dibangun di lokasi bekas kandang kambing tersebut, kata Iding, itu didapatkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dimana pintu toilet sudah mengalami kerusakan.
“Itu dari Pemda hanya ada toilet dan buang airnya, dan nggak ada sumurnya,” terangnya.
Sementara Camat Cibarusah, Muhamad Kurnaepi mengaku dalam pelaksanaan program pembangunan Rutilahu dan sosialisasi tidak dilibatkan oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan).
“Informasi yang ada dari rekan-rekan pers semua saya tindak lanjuti sesuai dengan kewenangan yang ada. Terus terang dalam kesempatan ini juga saya sampaikan, jangan sampai tidak melibatkan kita, kalau bisa dari awal Dinas melibatkan kita seperti dalam sosialisasi, dalam penentuan ,” kesalnya.
Menurut Kurnaepi, Disperkimtam harusnya melibatkan Camat Cibarusah dalam pelaksanaan program di wilayah. Setidaknya, ada tembusan surat pemberitahuan terkait pelaksanaan kegiatan Rutilahu tersebut.
“Silahkan dikonfirmasi ke pihak Desa melalui pak Iding. Dia yang lebih tahu (Iding) silahkan konfirmasi ke beliau karena versi dia sedang cari tukang,” ucapnya.
Meski demikian, Kurnaepi mengaku sudah melakukan kordinasi dengan jajaran dan memerintahkan agar segera dilaksanakan pembangunan rumah nenek Aah.
“Saya sudah tanyakan mereka dan memerintahkan agar segera dilaksanakan pembangunan karena material sudah ada,” paparnya.
Untuk pelaksanaan pembangunan rumah nenek Aah, Kurnaepi mengatakan akan tetap melakukan monitor agar cepat terlaksana pembangunannya. (pir)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.