BEKASI, KOMED – Menghadapi musim penghujan tahun ini, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto meninjau beberapa wilayah rawan banjir di Kota Bekasi. Dia turun ke lapangan menggunakan sepeda motor didampingi jajaran Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Rabu (15/9/2021).
Saat melakukan peninjauan, ada dua titik wilayah banjir yang disambangi. Seperti penertiban kali Kampung Tana Apit, Medan Satria yang sudah dikerjakan sejak awal bulan September 2021.
Tri mengatakan, penertiban dilakukan karena ada bangunan yang berdiri di atas saluran. Akibatnya, aliran air tidak bisa lancar dan sering terjadi banjir di wilayah tersebut. Atas kesepakatan dan pendekatan, warga menyetujui jika bangunannya ditertibkan.
“Saat ini masih kita lakukan pembongkaran bangunan diatas kali. Setelah itu kita lakukan normalisasi, baru nanti kita lakukan penertiban bangunan yang berada di bantaran kali, harusnya bulan ini selesai,” tutur Tri.
“Alhamdulillah warga sepakat untuk dilakukan penertiban. Tentunya ini juga harus dibarengi oleh Pemerintah Kabupaten karna saluran ini juga masuk wilayah Kabupaten Bekasi,” tandasnya.
Setelah meninjau Kampung Tana Apit, Tri langsung bergegas menuju Perumahan Kemang Regency untuk meninjau pembangunan tanggul dinding penahan tanah (DPT). Turun dari motor, ia langsung memeriksa sudut demi sudut bangunan.
Dalam kunjungan ini, Tri mendampingi langsung Dirjen SDA Kementrian PUPR Ir. Djarot Widyoko serta Kepala BWSCC Ir. R.R. Bambang Heri Mulyono, M. Si yang kebetulan juga sedang meninjau proses pembangunan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen SDA menyetujui penyelesaian persoalan kali Bekasi terutama bendungan Bekasi yang sebelumnya digunakan untuk pengendali air minum, kedepannya akan dijadikan pengendali banjir.
“Alhamdulillah, tadi sudah disepakati kali bekasi akan dikerjakan secara menyeluruh terkait permasalahan bantaran kali bekasi. Kedepan juga bendung yang dijadikan pengendali air minum akan dibuka, dibongkar dan dijadikan pengendali banjir. Untuk air minum dan irigasi akan kita buatkan pompa dalam waktu dekat,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Tri.
Dirinya juga meminta pelaksana pekerjaan untuk mengkaji drainase yang masuk ke dalam kali bekasi setelah pembangunan DPT selesai agar tidak menimbulkan masalah baru.
“Ini perlu dikaji lebih komperhensif lagi terkait drainasenya, jangan sampai jika hujan turun, air menggenangi kawasan tersebut dan tidak terbuang ke kali, ini harus dihitung,” pungkas Tri. (hms/win)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.