Respon Cepat Aduan Masyarakat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Bersama Kapolsek Serang Baru Datangi TKP Kecelakaan

Penulis: Pirlen Sirait
Usup Supriatna, S.IP Bersama Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul, saat datangi SDIT-SMPIT Al Fikri pada Kamis (30/10/2025)

CIKARANG, MEDIASI.COM – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Usup Supriatna Fraksi PDI Perjuangan bersama Kapolsek Serang Baru AKP Hotma P Sitompul respon cepat aduan masyarakat terkait terjadinya kecelakaan pengendara roda dua di depan Sekolah Dasar Islam Terpadu dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SD IT-SMP IT) Al Fikri yang berada di Jalan Perumahan Megaregency Blok D4 No 1 Desa Sukaragam Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi, Kamis (30/10/2025).

“Keluhan warga dari perumahan Megaregency adanya kecelakaan di sekolah Al Fikri, sudah kita tindaklanjuti kemarin sore. Saya bersama dengan Kapolsek Serang Baru Pak Hotma Sitompul meninjau lokasi terjadinya kecelakaan,” ujar Usup Supriatna.

Menurut Usup Supriatna yang juga Sekretaris DPC PDI PerjuanganKabupaten Bekasi itu, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihaknya akan menindaklanjutinya bersama pengurus yayasan.

“Dalam hal mengantisipasi risiko kecelakaan di depan sekolah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan perbaikan, dan akan dikomunikasikan dengan pihak sekolah,” katanya.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan demi menjaga keamanan anak-anak sekolah dan pengguna jalan dalam berlalu lintas, personil kepolisian dari Polsek Serang Baru, fasilitas U-turn akan dilengkapi rantai pengaman.

“Didepan sekolah ada fasilitas U-turn atau bukaan median jalan yang kerap digunakan pengguna jalan untuk putar arah yang berlawanan agar dilengkapi rantai atau pengaman, khususnya pada pagi dan sore hari saat anak-anak sekolah beraktivitas bisa aman dan nyaman,” kata politisi muda PDI Perjuangan itu,

Lebih lanjut, Usup Supriatna mengatakan untuk pagar parkiran sekolah dibongkar dan penerangan jalan umum diperbaiki.

“Pihak kepolisian serang baru akan berkomunikasi dengan pengurus yayasan agar pagar yang mepet dengan jalan untuk dibongkar serta penerangan jalan umum depan sekolah diperbaiki,” ungkapnya.

Tidak sampai disitu, Usup juga meminta dukungan dari pengurus warga perumahan megaregency saat membangun polisi tidur dilengkapi pengecatan.

“Pengurus perumahan juga kita minta dukungan, saat bangun polisi tidur untuk dilakukan pengecatan agar pengguna jalan bisa lebih berhati-hati dan memperlambat laju kendaraannya demi meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan saat berkendara dijalan utama perumahan megaregency ini,” pintanya.

Usup juga mengimbau untuk para pengelolah angkutan truk tanah memperhatikan ceceran tanah saat beroperasi dijalan utama perumahan Megaregency.

“Kedepannya untuk mengatasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, kami mengimbau para pengelolah angkutan truk tanah liat agar sigap melakukan pembersihan ceceran tanah dengan mempersiapkan pekerja dijalur utama jalan perumahan saat beroperasi,” tegasnya.

Pasalnya, kata Usup, ceceran tanah bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan, karena jalan akan menjadi licin.
“Ceceran tanah dari truk pengangkut tanah yang beroperasi melintasi jalan utama perumahan mengakibatkan jalan jadi licin dan jika tidak langsung dibersihkan akan berdampak pada pengguna jalan dan bisa terjadi kecelakaan,” terangnya.

Menindaklanjuti langkah-langkah yang akan dilakukan, menurut Usup pihak kepolisian akan komunikasi langsung dengan pemilik yayasan SDIT-SMPIT Al Fikri.

“Hasil dari aduan masyarakat ini, setelah kita turun kelokasi bersama pihak Polsek akan dikomunikasikan dengan pengurus yayasan Al Fikri. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan anak-anak bersekolah dan pengguna jalan lainnya, semua pasti ada solusinya,”pungkasnya

Untuk mendapatkan tanggapan terjadinya kecelakaan menurut Budi penjaga SDIT-SMPIT, kepada koran mediasi pada Jumat (31/10/2025) bahwa kecelakaan terjadi karena adanya rutinitas truk pengangkut tanah.

“Pihak sekolah sedang menerima tamu diatas dari pihak kepolisian, lebih lanjut Budi mengatakan bahwa terjadinya kecelakaan didepan sekolah tersebut akibat adanya truk pengangkutan tanah yang kerap beroperasi, sehingga tanah yang berceceran mengakibatkan jalan licin,”terangnya

Untuk mengetahui hasil kesepakatan antara pihak sekolah dan kepolisian terkait langkah-langkah yang akan dilakukan, koran mediasi saat mendatangi Kantor Kepolisian Sektor Serang Baru, hingga berita ini diturunkan belum berhasil mendapatkan keterangan dari Kepala Kepolisian Sektor Serang Baru AKP Hotma Sitompul.(pir)