Inisiasi Doa Bersama, Bupati Taput: Pertahankan Budaya Dalihan Natolu

Penulis: Timur Siregar

TAPANULI, MEDIASI.COM – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Dr Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat bersama Wakil Bupati, Dr Deni Parlindungan Lumbantoruan hadiri pelaksanaan doa bersama dalam rangka menjaga ketertiban umum di Kabupaten Tapanuli Utara sekaligus mendoakan keselamatan bangsa di Aula Martua, Kantor Bupati Tapanuli Utara. Tarutung, Selasa (2/9/2025).

Dalam acara doa bersama, turut hadir Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, Dandim 0210/TU Letkol Kav Ronald Tampubolon, dan Ketua DPRD Tapanuli Utara, Arifin Rudi Nababan, jajaran Forkopimda, Camat se-Kabupaten Taput, serta para tokoh masyarakat. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi simbol kebersamaan Pemerintah, TNI, Polri, serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keharmonisan di wilayah Tapanuli Utara.

Doa bersama dipimpin empat tokoh agama yakni Katolik, Budha, Islam, dan Kristen Protestan. Kehadiran lintas agama dalam kegiatan ini menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan, sejalan dengan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat Tapanuli Utara.

Dalam sambutannya, Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak menyampaikan pesan penting tentang bahaya demonstrasi yang berujung anarkis.

“Kita melihat berbagai dampak negatif akibat demonstrasi berupa kerugian material bahkan kehilangan nyawa. Semoga daerah kita ini terhindar dari demonstrasi yang anarkis, dan Tapanuli Utara tetap kondusif,” ungkapnya.

Bupati Tapanuli Utara, JTP Hutabarat, turut memberikan apresiasi atas doa bersama yang digelar bersama para tokoh agama dan masyarakat.

“Kami berharap dengan doa bersama ini tercipta kekondusifan di tengah masyarakat. Silakan menyampaikan pendapat sesuai aturan, namun yang terutama kita harus menjaga kedamaian. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab,” tegas Bupati.

Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai-nilai “Dalihan Na Tolu” yang menjadi kearifan lokal masyarakat Batak.

“Kita harus sepakat menjaga kedamaian di Tapanuli Utara. Kita saling kenal dan memiliki budaya Dalihan Na Tolu, ini harus kita pertahankan,” tambahnya.

Usai doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi Forkopimda bersama peserta acara untuk mendengarkan aspirasi dan masukan demi terwujudnya situasi yang aman dan damai di Tapanuli Utara. (Tim)