PADANG, MEDIASI.COM – Penyanyi Hengki MT kembali hadir dengan karya terbaru yang sarat makna budaya. Videoklip lagu ke lima dalam diskografinya yang bertajuk “Arak Bako” resmi dirilis pada Senin (25/8/2025) di kanal YouTube Hengki MT. Karya tersebut tak hanya menyuguhkan alunan musik yang memikat, tapi juga mengangkat prosesi sakral pernikahan adat Minangkabau yang penuh warna dan nilai luhur.
Menurut Hengki MT, lagu Arak Bako ditulis oleh Muhammad Fadhli, seorang penulis lagu dalam beberapa genre musik. Lagu tersebut merupakan bentuk nyata partisipasi para seniman muda dalam pelestarian adat Minangkabau, terutama pada prosesi pernikahan yang kaya akan simbol kebersamaan dan harmoni antar keluarga.
Lagu Arak Bako dinyanyikan Hengki MT berduet dengan Gita Afriyasna, penyanyi muda berbakat yang saat ini masih duduk di bangku kelas XI SMAN 5 Padang. Kehadiran Gita memberikan warna baru dalam lagu Arak Bako, sekaligus memperkenalkan talenta muda Minang yang patut diperhitungkan di industri musik Tanah Air.
Arak Bako adalah tradisi prosesi penting dalam pernikahan adat di Minangkabau, khususnya pada beberapa daerah di Sumatera Barat, di mana pihak bako (keluarga perempuan dari pihak ayah mempelai wanita) melakukan arak-arakan berjalan kaki membawa mempelai perempuan (anak daro) dari rumahnya ke rumah orang tua anak daro sebagai bentuk unjuk diri dan ucapan syukur atas pernikahan anak pisangnya.
Tradisi tersebut diiringi musik tradisional seperti talempong dan gendang, serta diakhiri dengan makan bersama dan saling memberikan bingkisan, dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kemendikbud sejak 2019.
Tradisi Arak Bako diadaptasikan ke dalam karya lagu dan musikal yang dirilis Hengki MT featuring Gita Afriyasna. Lagu tersebut membawa semangat pelestarian budaya Minangkabau ke ranah digital dan populer, agar lebih dekat dengan generasi muda dan khalayak global.
Penggarapan musik Arak Bako dipercayakan kepada Heru Erlangga, yang berhasil menyusun aransemen dengan menggabungkan unsur musik tradisional Minangkabau seperti: bansi, saluang, pupuik sarunai, talempong, dan tambua tansa dengan elemen modern bergaya calty dan gamad. Sebuah komposisi meriah yang tetap menjaga ruh adat.
“Opening lagu ini dibuka dengan semarak talempong pacik dan pupuik sarunai, membawa kita langsung ke suasana alek (pesta) Minang,” ujar Heru, yang menyebut proses kreatif tersebut melibatkan diskusi erat dengan penulis lagu demi menjaga keaslian rasa dan nuansa.
Vokal Hengki yang khas berpadu manis dengan suara lembut Gita di bagian-bagian tertentu, memperkuat emosi dan kehangatan dalam tiap bait lagu Arak Bako. Tambahan layer seperti backing vocal dan harmoni vokal membuat lagu tersebut terasa hidup dan menyentuh.
Lebih lanjut Heru mengatakan, lagu Arak Bako direkam di Studio Musik Soni Audeo Record, dan didistribusikan oleh label musik Ladofadoredo ke berbagai platform digital. Arak Bako menjadi simbol kolaborasi antara generasi, genre, dan gairah untuk terus memperkenalkan budaya daerah ke panggung nasional dan internasional.
Lagu Arak Bako adalah persembahan dari hati, untuk siapa pun yang bangga akan identitas budaya dan ingin terus menjaganya. Heru berharap Arak Bako bisa menjadi lagu yang dikenang dan diwariskan lintas generasi.
Nikmati videoklip lagu Arak Bako dari Hengki MT feat Gita Afriyasna melalui link berikut ini: https://youtu.be/T3s1n7a4JuE?si=kOR5HHjW8OxYK7qz. (Muh)