BEKASI, MEDIASI.COM – Para tokoh dan jamaah sambut hangat kehadiran Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe pada kegiatan Solat Shubuh Keliling (Suling) sekaligus Haul Guru tercinta Almagfuriah Abuya KH. Abubakar Jamal, HA ke 27 dan Haul Alm KH. Hairuddin Abubakar ke 9 di Aula Yayasan Al Barokah Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe menyampaikan, Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengakar kuat dalam budaya Indonesia, selalu menjadi harapan besar bagi orang tua yang mendambakan anak-anak mereka tumbuh menjadi individu berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan tinggi.
Menurutnya, keberadaan pesantren tidak hanya penting bagi pendidikan agama, tetapi juga sebagai benteng moral yang mampu menghadapi tantangan zaman modern. Ia juga menyampaikan pesantren sebagai tempat terbaik untuk menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.
Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, kata Abdul Harris Bobihoe, kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat. Oleh karena itu, pesantren menjadi pilihan utama sebagai ladang pembibitan generasi muda. Di pesantren, lanjutnya, para generasi muda tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum yang penting untuk bekal kehidupan mereka di masa depan.
Dengan kurikulum yang seimbang antara pendidikan agama dan umum, pesantren secara konsisten berupaya mencetak generasi yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga cerdas dan kompeten dalam berbagai bidang kehidupan. Harapan besar terhadap lembaga pendidik pesantren juga disampaikan oleh orang nomor dua di Kota Bekasi itu.
“Pesantren sebagai tempat yang ideal untuk membentuk karakter sejak usia muda. Kehidupan di pesantren yang penuh disiplin dan keteraturan diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai seperti kemandirian, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Nilai-nilai ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” ungkap Abdul Harris Bobihoe.
Wakil Wali Kota Bekasi meminta berbagai bentuk inovasi untuk terus ditingkatkan serta metode pembelajaran modern dapat diintegrasikan dalam kurikulum pesantren, agar pesantren mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain. Selain pendidikan, tambahnya, pesantren juga menjadi tempat yang strategis untuk membangun jaringan sosial yang kuat.
“Anak-anak yang belajar di pesantren berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, sehingga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dan belajar menghargai perbedaan. Ini merupakan modal sosial yang sangat berharga bagi kehidupan mereka di masa depan,” ujar Abdul Hsrris Bobhoe.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Ia menyampaikan bahwa setiap tahunnya Pemerintah Kota Bekasi juga terus menyalurkan bantuan anggaran hibah kepada lembaga Pondok Pesantren sebagai bentuk dukungan serta perhatian pemerintah daerah.
Dalam kegiatan ini, tampak hadir bersama Abdul Harris Bobihoe, diantaranya Anggota DPRD Provinsi Jabar G Edwin, Wakil Ketua 3 DPRD Kota Bekasi, Puspa Yani, Ketua Fraksi Gerindra Misbahudin, Lurah Jatimakmur, daan Pengasuh Ponpes Al Barokah KH Khairullah. (ADV)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.