Pasien Lanjut Usia Keluhkan Pelayanan Puskesmas Perumnas II Bekasi

BEKASI, MEDIASI.COM – Seorang pasien lanjut usia mengeluhkan pelayanan kesehatan dan pemberian obat yang diterimanya saat berobat di Puskesmas Perumnas II, Jalan Belut Raya No. 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Pasien yang tak ingin namanya dipublikasikan itu, mengungkapkan bahwa pada Selasa, 4 Juni 2025, dirinya datang berobat melalui jalur layanan lansia di Puskesmas tersebut. Setelah diperiksa oleh dokter, ia diarahkan untuk melakukan pengambilan sampel darah di laboratorium. Lalu diberikan empat jenis obat, salah satunya dengan label “Asam urat”.

Namun, bukan kesembuhan yang didapat. Pada malam hari, Rabu 26 Juni, ia justru mengalami serangan nyeri hebat di telapak kaki kanannya, hingga nyaris tidak bisa tidur. Saat pagi harinya hendak bangun, ia tidak mampu berdiri sama sekali.

Dalam kondisi kritis seorang diri di rumah, ia akhirnya memanggil dua kawannya, Coki dan Saragih, untuk meminta bantuan. Kedua temannya tersebut sempat kesulitan masuk karena kunci berada di dalam rumah. Dengan akal kreatif, mereka melemparkan tali dengan pemberat batu agar si pasien bisa menyeret kunci ke arah pagar.

Setelah berhasil masuk, korban langsung dilarikan ke RS Primaya, yang berjarak sekitar 100 meter dari kediamannya. Di sana ia menjalani pemeriksaan darah dan menerima injeksi obat di ruang IGD. Hasil laboratorium yang keluar sekitar pukul 12.00 WIB siang, menyatakan bahwa kadar asam uratnya tinggi, namun tidak sampai memerlukan rawat inap.

Usai mendapat penanganan medis dan beristirahat di rumah, kondisi pasien berangsur pulih. Bahkan keesokan harinya ia sudah mampu berjalan tanpa bantuan tongkat, serta berolahraga ringan di lapangan BIMBA sekitar 300 meter dari rumah.

Namun kejanggalan tetap menghantuinya. Pasien mempertanyakan logika dari reaksi tubuhnya terhadap obat yang ia konsumsi dari Puskesmas, yang justru mendahului serangan asam urat parah.

Pada Selasa, 2 Juli 2025 ia kembali mendatangi Puskesmas untuk melakukan kontrol dan pengambilan darah, sesuai anjuran dokter di RS Primaya. Dalam kunjungan itu, pasien sempat berdialog dengan dokter Eka yang bertugas. Ia pun mempertanyakan kebenaran pemberian obat sebelumnya.

“Saya bilang, Bu Dokter, saya heran obat dari sini yang saya konsumsi sejak 8 Juni masih sisa, tahu-tahu saya ambruk tanggal 26 Juni. Apa tidak salah obatnya?” ujarnya. Dokter Eka menjawab bahwa pemberian obat tersebut sudah sesuai dengan SOP dan aturan medis, namun jawabannya terdengar kurang meyakinkan.

Petugas laboratorium bernama Nuri yang sempat Ia temui di tempat berbeda, justru menyampaikan bahwa “mungkin saja obatnya kurang cocok” secara jujur.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Perumnas II Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, dr. Hera mengatakan, pelayanaan pasien sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Pelayanan dan penanganan pasien sudah sesuai SOP. Pemberian obat juga sudah sesuai karena terlebih dulu dilakukan cek darah laboratorium,” ujar Hera, Rabu (9/7/2025).

Ia juga mengatakan, terkait keluhan pasien ini, pihaknya akan cek sistem informasi berbasis teknologi (E-Puskesmas). (TGH)

Exit mobile version