Ketua DPRD Kota Bekasi Jadi Pembicara OKK Angkatan 26 PWI Bekasi Raya

Ketua DPRD Kota Bekasi, Dr Sardi Efendi, SPd, MM saat menjadi pembicara pada kegiatan OKK angkatan ke-26 yang diselenggarakan PWI Bekasi Raya, Senin (30/6/2025)

BEKASI, MEDIASI.COM – Ketua DPRD Kota Bekasi, Dr Sardi Efendi menjadi salah satu pembicara pada kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) angkatan ke-26 yang diselenggaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya di Aula Bina Insani University, Kota Bekasi, Senin (30/6/2025).

Dalam pemaparannya, Sardi Efendi menyampaikan pesan penting mengenai kualitas pemberitaan. Menurutnya, para jurnalis itu adalah mitra kritis pemerintah dan penjaga demokrasi. Namun, berita yang disajikan juga harus benar, baik, dan sejuk serta tidak menduga-duga.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bekasi ini juga menekankan pentingnya etika dan akurasi dalam penyajian karya jurnalistik. Ia berpendapat bahwa media sebagai sosial kontrol, sangat berperan dalam menciptakan suasana yang kondusif di Kota Bekasi.

“Wartawan harus menjadi kekuatan kontrol yang sehat, bukan alat propaganda. Profesionalisme dan keberanian menyampaikan kebenaran adalah prinsip utama dalam menjalankan profesi,” ujar Sardi Efendi.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Robert Tua Parluhutan Siagian. Sebagai pemateri, Ia mengangkat isu tentang literasi digital dan urgensi kemitraan antara media dan pemerintah.

“Wartawan bukan sekadar peliput, tapi pilar utama dalam membangun masyarakat informatif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga kualitas informasi publik,” tegasnya.

Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, dalam refleksi organisasi menekankan bahwa OKK bukan hanya agenda formal, tetapi sarana penguatan karakter dan integritas wartawan. OKK ini juga menjadi ajang penting untuk membina calon anggota yang profesional, beretika, dan berkomitmen.

Menurut Ade Muksin, kegiatan OKK ini digelar untuk membangun wartawan yang profesional, etis dan berintegritas dalam era disrupsi informasi. Dalam hal pembinaan dan peningkatan SDM jurnalistik para wartawan, katanya, akan terus ditingkatkan kerjasama dengan berbagai pihak.

Ade Muksin mengatakan, program utama pengurus PWI Bekasi Raya adalah meningkatkan profesionalisme kinerja para wartawan. Salah satu bentuk nyata adalah penyelenggaraan OKK ini.

“OKK ini merupakan langkah strategis untuk memastikan kompetensi dan kemampuan wartawan dalam menjalankan tugasnya. OKK ini juga bukan sekadar pelatihan teknis, tapi penguatan komitmen moral sebagai jurnalis yang terikat dengan etika dan perjuangan,” katanya.

Kegiatan secara resmi ditutup Ketua PWI Provinsi Jawa Barat, Hilman Hidayat. Namun, sebelum kegiatan ditutup, Hilman memberikan apresiasi kepada pengurus PWI Bekasi Raya atas keseriusan dan kualitas pelaksanaan OKK.

“Bekasi Raya menunjukkan bahwa regenerasi wartawan PWI berjalan dengan tertib dan berstandar. Ini patut dicontoh oleh daerah lain di Jawa Barat,” tutup Hilman Hidayat.

Untuk diketahui, kegiatan OKK ini diikuti 64 peserta dari berbagai media. Pemateri yang dihadirkan dari PWI Provinsi Jawa Barat, Ahmad Syukri membawakan sejarah PWI dan keorganisasian. Kemudian Agus Dinar, menjelaskan rambu-rambu pers dan etika profesi, Ati Suprihatin menyampaikan teknik menulis berita, dan Tantan S Bukhawan membahas peluang dan tantangan media massa di era digital. (Hen)