BEKASI, MEDIASI.COM – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni nomor urut 2 dinilai tidak serius memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi yang berlangsung 27 November 2024.
Hal itu dikatakan Tarsono Iday selaku kader dan anggota Barisan Muda Kosgoro (BMK) Kota Bekasi yang merupakan sayap organisasi Partai Golkar, Kamis (21/11/2024).
Untuk itu dia menyatakan protes keras terhadap pasangan calon. Selaku kader BMK Kota Bekasi, Tarsono Iday mengaku kecewa karena selama ini Partai Golkar dianggap punya taji dalam setiap kontestasi Pilkada, tapi malah terlihat melempem ketika mencalonkan Uu-Nurul.
“Pengalaman Pilkada Partai Golkar yang selama ini punya catatan baik tak terlihat pada Pilkada 2024 ini. Kita bisa lihat rival lain masif sekali pergerakannya, baik soal kampanye dan sosialisasi ke masyarakat,” kata Iday.
Iday merasa prihatin dengan kondisi kader Golkar menjelang pencoblosan dan selaku kader Golkar mengaku seperti di-prank oleh pasangan calon yang diusung oleh partainya.
“Menjelang pencoblosan tidak ada tanda keseriusan dari calon kepala daerah yang kita usung. Kita tidak melihat sama sekali persiapan-persiapan saksi sampai jadwal kampanye akbar yang tidak terjadwal dengan baik,” tambahnya.
Dirinya juga mempertanyakan kondisi seperti ini tidak mendapat perhatian Partai Golkar baik dari tingkat Pusat, Provinsi dan Golkar Kota Bekasi sendiri.
“Dengan kondisi seperti ini siapa yg harus dipersalahkan? DPP, DPD Jabar atau DPD Golkar Kota Bekasi itu sendiri?,” tandasnya.
“Slogan khas Golkar yakni Menang-Menang-Menang tidak lagi terdengar. Jadi pada akhirnya kami pun menganggap wajar jika para kader kehilangan kepercayaan dan akhirnya memilih mendukung paslon lain,” tutupnya. (*)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.