Lapas Kelas II A Bulak Kapal Bekasi Over Kapasitas, Butuh Perhatian Pemerintah Daerah

Muhammad Susanni, SH, MSi, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bulak Kapal, Kota Bekasi

BEKASI, MEDIASI.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bulak Kapal yang terletak di Jalan Pahlawan No.1 RT005/001, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, butuh perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Pasalnya, Lapas yang dipimpin Muhammad Susanni ini sudah over kapasitas.

Menurut Muhammad Susanni, kapasitas daya tampung Lapas ini hanya untuk 700 orang. Namun fakta di lapangan, penghuninya saat ini sudah 1.700 orang nara pidana, termasuk titipan pihak Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Kota Bekasi.

“Kapasitas Lapas ini hanya untuk menampung 700 orang. Tapi faktanya saat ini sudah dihuni 1.700 orang. Sementara petugas kita hanya 15 orang untuk mengawasi seluruh area mulai dari pintu masuk hingga blok tahanan,” ujar Muhammad Susanni, Jumat (31/5/2024).

Selain minimnya petugas Lapas, Susanni juga berharap adanya pembangunan sarana prasara, seperti sarana ibadah. Kemudian, pagar keliling blok tahanan dan pembangunan lapangan olahraga serta sarana prasarana pendukung aktivitas penunjang lainnya untuk warga binaan Lapas.

Dia menjelaskan, saat ini Lapas Bulak Kapal sekitar 60 persen penghuninya adalah kasus narkotika. Untuk itu, Susanni berharap sendainya para penghuni narkotika bisa masuk rehabilitasi dan tidak seluruhnya dimasukkan ke Lapas maka bisa menekan angka over kapasitas.

Lapangan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal Kota Bekasi yang butuh perbaikan

“Para korban narkotika (pengguna) misalnya, sebaiknya dimasukkan ke panti rehabilitasi ya supaya penghuni Lapas ini bisa berkurang. Ini terjadi di seluruh Lapas Indonesia,” harapnya.

Terkait aktivitas penunjang warga binaan Lapas, Muhammad Sunni mengatakan sangat banyak kegiatan positifnya. Seperti pelatihan menjahit, membatik, kaligrafi dan kegiatan mendaur ulang sampah.

“Sebagai bentuk pelatihan dan mengisi waktu para warga binaan Lapas, salah satunya adalah kegiatan pembuatan karya seni, seperti membatik, membuat kaligrafi, bahkan mendaur ulang sampah menjadi suatu produk atau barang bernilai ekonomis,” jelasnya.

Kegiatan ini, selain bermanfaat banyak bagi para warga binaan, karya-karya tersebut juga bisa diperkenalkan ke khalayak luas dan bisa memberikan keuntungan tersendiri dari hasil-hasil karya tersebut.

Kemudian, untuk menjaga kesehatan dan stamina para warga binaan Lapas, keberadaan lapangan juga bisa dimanfaatkan untuk senam, main futsal dan olahraga lainnya.

Muhammad Susanni juga mengakui Lapas Bulak Kapal ini sudah pernah mendapat bantuan pembangunan gedung dari Pemkot Bekasi dengan nilai Rp74 miliar. Sedangkan untuk pembangunan lapangan ini hanya butuh biaya sekitar Rp150 juta. (sgs)

Exit mobile version