KOTA BEKASI, MEDIASI.COM – Permainan kuda tomprok yang memakan korban jiwa siswa SMP di salah satu sekolah di Bekasi Selatan, beberapa waktu lalu, membuat Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Rudy Heryansyah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengimbau pihak sekolah mengawasi ketat kegiatan para siswa.
“Saat peristiwa maut tersebut viral, saya menghubungi Kadisdik supaya membuat semacam imbauan agar seluruh kepala sekolah dan guru untuk tetap mengawasi kegiatan siswa saat jam istirahat. Lakukan pendekatan persuasif, agar anak-anak dapat memilih permainan yang aman dan kejadian serupa tidak terulang,” terang Rudy.
Sebagai legislator yang duduk di Komisi yang membidangi pendidikan mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya korban buntut kasus tersebut. Dia berharap peristiwa yang ada menjadi pelajaran ke depannya.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak sekolah selaku pendidik bisa memberikan arahan serta pengawasan saat jam istirahat sekolah,” tutupnya.
Seperti diketahui bersama, seorang siswa di SMPN 7 Bekasi meninggal dunia setelah mengalami luka serius di bagian lehernya dan berakhir meninggal dunia usai bermain permainan kuda tomprok di sekolah, Jumat (17/11/2023).
Permainan kuda tomprok, biasanya dimainkan dua tim: tim atas dan tim bawah. Tim atas bertugas melompati tim bawah yang membungkuk seperti kuda. Sedangkan tim bawah paling menderita. Tugasnya menahan beban tim atas yang menungganginya.
Permainan kuda tomprok yang beken dilakoni remaja era tahun 1990 an itu, biasa dimainkan saat jam istirahat sekolah. Permainan ini memang kontroversi lantaran cukup ekstrem dan berpotensi membahayakan keselamatan jiwa pemainnya, karena sangat sarat dengan benturan fisik antara para pemainnya. (ADV/Sekwan)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.