BALIGE, MEDIASI.COM – Dalam upaya mencegah kenakalan remaja, akhir-akhir ini Bupati Toba, Poltak Sitorus sering menghadiri acara “Pesta Gondang Naposo” di Toba. Tujuannya, selain untuk mendengar langsung keluhan masyarakat, juga untuk mencegah kenakalan remaja lewat pesan yang disampaikan langsung kepada para pemuda.
Seperti halnya Pesta Gondang Naposo yang berlangsung di 3 Desa Kabupaten Toba, Sabtu (2/9/2023). Bupati Toba Poltak Sitorus menghadiri ketiga undangan yang dimulai Pesta Gondang Naposo di Desa Tangga Batu Satu, Kecamatan Parmaksian dan Pesta Gondang Naposo di Desa Simpang Siguragura, Kecamatan Porsea.
Kepada para anak muda di tiga desa itu, Poltak Sitorus menyampaikan pesan kepada anak muda mempedomani kepribadian “Batak Na Raja” agar menjadi pemuda yang peduli, santun, pandai dan taat hukum atau disiplin.
“Batak Na Raja itu harus peduli, harus santun, harus pandai dan taat hukum atau disiplin,” kata Poltak Sitorus.
Untuk menjadi pemuda yang peduli, santun, pandai dan disiplin, kata dia, para anak muda harus gerak cepat dan tidak bermalas-malasan. Pemuda juga harus terus memperbaiki diri, mulai dari memperbaiki sikap, memperbaiki cara belajar serta hal-hal kecil lainnya.
“Kalian adalah masa depan bangsa kita. Jika kalian tidak mempersiapkan diri dari sekarang, lalu siapa yang akan memimpin Toba ini? Memimpin bangsa ini? Maka dari sekarang ayo mari terus lakukan perbaikan untuk lebih baik. Mulai dari hal-hal kecil dulu,” ajaknya memotivas para anak muda.
Selain menyampaikan nasihat dan motivasi, Bupati Toba juga menceritakan soal makna dan tujuan gondang naposo.
“Kalau dulu gondang naposo adalah ajang mencari jodoh dan mempererat hubungan para pemuda. Tapi sekarang ini gondang naposo cukup menjadi hiburan saja, sebab kalian masih anak-anak SMA. Tapi nanti ke depan, kita harus menggelar acara gondang naposo yang bertujuan mencari jodoh,” katanya menjelaskan sedikit soal makna dan tujuan gondang naposo.
Sebelum mengakhiri sambutan dan motivasinya, Poltak Sitorus selalu mengulang dan menekankan kembali agar para pemuda benar-benar menjadi Batak Naraja.
“Batak Naraja harus mau dinasihati, harus mau mendengar nasihat orang tua. Harus mau memperbaiki diri secara terus-menerus. Ini tidak boleh hanya menjadi slogan, harus menjadi kenyataan. Do the best, never give up. Lakukan yang terbaik, jangan pernah menyerah,” tutup Poltak Sitorus. (MS)