Bupati Toba: Kemerdekaan Bukan Didapat Cuma-Cuma, Tetapi Pahlawan Rela Mengorbankan Nyawa

Penulis: Marjoku Sormin

BALIGE, MEDIASI.COM – Malam Resepsi Kenegaraan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia, digelar Pemerintah Kabupaten Toba bersama unsur Forkopimda, di Pendopo Kantor Bupati, Lumban Silintong, Balige, Kamis (17/8/2023) malam.

Mengawali sambutannya, Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, bukanlah didapatkan dengan cuma-cuma (gratis). Akan tetapi dengan perjuangan para pahlawan terdahulu, yang rela mengorbankan nyawanya.

“Malam resepsi kenegaraan, malam seperti inilah kita bersyukur atas kemerdekaan. Jadi di malam ini kita mengingat bahwa kemerdekaan ini bukan gratis. Ini dibayar mahal, harganya tak ternilai. Siapa yang bisa membayar darah, nyawa. Tidak ada yang bisa membayar itu,” ujar Bupati Poltak Sitorus.

“Adik-adik kami, berprestasi saja di sekolahmu, itu sudah mengisi kemerdekaan,” lanjut Poltak Sitorus memotivasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Bupati Toba, Poltak Sitorus saat menyerahkan hadiah

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Toba, dalam mengisi kemerdekaan. Diantaranya perbaikan jalan (infrastruktur), dan peningkatan SDM di bidang pendidikan, dengan merebut kursi sebanyak-banyaknya di SMA Unggul Del dan Yayasan Tunas Bangsa Soposurung.

Kemudian di bidang kesehatan, kata dia, saat ini Rumah Sakit Umum Porsea di Kabupaten Toba sudah bisa melayani pasien penderita katarak, dengan waktu operasi yang singkat, hanya sekitar 15 menit.

Selanjutnya, untuk mendukung suksesnya even (olah raga air) F1H2O, Ski air, dan Jet Ski di bulan November mendatang, Pemerintah Kabupaten Toba telah membuka kesempatan seluas-luasnya, bagi perantau (investor) untuk berinvestasi di Toba.

Sementara itu, Kapolres Toba, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb, berpesan agar masyarakat di Kabupaten Toba jangan suka bertengkar (masalah warisan), apalagi dengan saudara sendiri (masih satu marga).

Kapolres mengungkit Filosofi ‘si Raja Batak’ (Dalihan Natolu) yang saat ini sudah mulai pudar. Hal ini terbukti dari banyaknya kasus pengaduan masyarakat, dimana saudara dengan saudara saling melaporkan.

Seharusnya, sikap sopan santun dan rasa saling menghormati orang Batak itu jangan hanya terlihat saat ada pesta saja, melainkan dalam kehidupan sehari-hari, harus bisa menurunkan ego, demi menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya masyarakat Toba.

Turut memberikan sambutan, mantan Bupati Sahala Tampubolon. Menurut Sahala, kebersihan dan tatakrama, terutama pedagang, masih perlu dibenahi. Jangan sampai ada pedagang yang menjadi cerewet, atau mengomel kalau barang dagangannya tidak jadi dibeli pengunjung.

“Kalau turis datang, pertama yang dilihat kebersihan, kemudian tatakrama. Jangan karna (pengunjung) hanya melihat barangnya, lalu ditawar, tidak jadi diambil, lalu cerewet. Kita harus ada kesabaran. Toba harus maju, dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati,” ujar Sahala.

Menutup kegiatan ini, panitia mengumumkan lomba Kecamatan terbaik Kabupaten Toba Tahun 2023, sekaligus menyerahkan hadiah kepada Camat.

Kecamatan Nassau meraih juara 3, kecamatan Balige juara 2, dan juara 1 adalah Kecamatan Siantar Narumonda. Semoga menjadi motivasi bagi Kecamatan lain, untuk bisa menjadi yang terbaik, pinta pembawa acara. (MS).

Exit mobile version