Terkait Ikon Pertanian, Bupati Toba Dinilai Tak Sepaham dengan Kepala Dinas Pertanian?

Penulis: Marjoku Sormin
Salah satu lahan pertanian di Desa Sibuntuon, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba

BALIGE, MEDIASI.COM – Bupati Toba, Poltak Sitorus dinilai tidak sepaham dengan pembantunya, Kepala Dinas Pertanian, Togap H Sitorus terkait ikon pertanian. Padahal, setiap berkunjung ke desa atau dusun, bupati selalu mendengungkan salah satu ikon Toba adalah pertanian, pariwisata, tenun ulos dan pendidikan.

Seharusnya, semua pembantu bupati harus mengerti membaca apa yang selalu disampaikan bupati dalam setiap acara, terutama di setiap kunjungan. Bupati Toba Poltak Sitorus selalu menomorsatukan sektor pertanian, supaya petani makmur. Bupati juga berusaha menekan laju inflasi.

Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Antara, Berlin Yebe saat jumpa dengan awak media di salah satu kedai kopi Partukkoan Balige, Kamis (20/4/2023).

Menurut Berlin, terkait keluhan sejumlah kelompok tani yang notabene sudah sekian tahun tak disentuh pembagian bibit pertanian dari dinas pertanian berupa bibit kopi, padi dan bawang merah, harusnya segera disikapi pihak Dinas Pertanian Kabupaten Toba.

Berlin mengatakan, kalau disebut setiap kelompok tani harus mengajukan permohonan tertulis, padahal anggota kelompok tani dari Dusun Panjomuran l yang dipimpin Darwin Simanjuntak, sudah sering ke kantor dinas pertanian didampingi sejumlah anggota dari timnya.

“Seharusnya sudah lebih dari tertulis, karena posisi mereka sedang mempertanyakan ke dinas apakah ada bibit, namun tidak mendapat tanggapan. Kalau demikian kebenarannya, sangat disayangkan kekurang tanggapan dari para staf dinas disana,” ujar Berlin.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Toba, Tua Pangaribuan mengatakan bahwa di Toba terdapat 960 kelompok tani yang berada di 16 kecamatan. Sementara catatan redaksi jumlah penyuluh pertanian ada sekitar 16 di Kabupaten Toba.

Seperti diketahui, Kelompok Tani Panjomuran l Desa Sibuntuon, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, sudah tahunan bahkan sejak tahun 2021 hingga saat ini tidak pernah mendapat bibit dari dinas pertanian setempat. (MS)