SERANG BARU, KOMED – Pembangunan pagar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Jaya Sampurna, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menjadi sorotan masyarakat karena menghabiskan uang negara ratusan juta rupiah.
Ada yang menyebut pemagaran SDN 03 Jaya Sampurna ini seperti “Pemagaran Rumah Sultan”. Alasannya, karena bangunan pagar hanya 70 meter tapi anggarannya sesuai nilai kontrak sebesar Rp196.860.861.
“Saya sebagai warga Desa Jaya Sampurna kecewa jika pemagaran dilaksanakan hanya untuk 70 meter, karena itu hanya dari bagian depan dan paling terpagar bagian samping, itupun sebahagian,” ujar Beben, salah satu warga Desa Jaya Sampurna.
Menurut Beben, jika rencana kegiatan pemagaran SDN 03 Jaya Sampurna hanya untuk 70 meter, pagar yang lama seharusnya tidak perlu dibongkar.
“Jika memang perencanaan pembangunan pagar sekolah tujuh puluh meter, harusnya pagar yang lama jangan dibongkar, tapi dilanjutkan agar pemagaran bisa sekeliling sekolah,” kata Beben kesal.
Menurut dia, biaya pembangunan pagar sekolah ini sangat fantastis Rp196 juta lebih, tapi hanya untuk membangun pagar sepanjang 70 meter.
“Pemagaran dengan nilai seratus sembilan puluh enam juta lebih untuk pemagaran 70 meter sangat fantastis, ini ibarat pagar rumah sultan,” cetus Beben.
Ibu Aritonang selaku pelaksana CV Rhema Anugrah yang mengerjakan pembangunan pagar tersebut, mengakui pembangunan pagar SDN Jaya Sampurna 03 hanya sepanjang 70 meter dari kurang lebih 150 meter jumlah pemagaran yang dibutuhkan. Pelaksanaan mulai 16 Februari 2023 hingga 16 Mei 2023.
“Berdasarkan dari keterangan RAB, kita membangun pemagaran sepanjang tujuh puluh meter berikut gapura di depan,” katanya kepada Koran Mediasi, Rabu (1/3/2023).
Menanggapi pembongkaran pagar pada bagian depan sekolah yang sebelumnya telah dibangun dengan dana swadaya masyarakat setempat, Ibu Aritonang mengatakan hal itu dilakukan berdasarkan perintah.
“Pembongkaran pemagaran bagian depan sekolah kita laksanakan sesuai dengan kesepakatan dan surat perintah kerja,” ucapnya.
Pantauan Koran Mediasi di lokasi kegiatan, pondasi pemagaran sudah dilakukan sebahagian dengan mengaduk semen dan pasir di halaman sekolah tanpa menggunakan tempat pengadukan, anehnya lagi kedalaman pondasi diduga tidak sesuai dengan RAB.
Tidak sampai disitu, dalam papan proyek yang dipajang di lokasi kegiatan diterangkan bahwa pekerjaan sejak 16 Februari 2023 padahal berdasarkan keterangan warga, pekerja baru datang sejak Minggu, 26 Februari 2023.(pir)

Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.