Makam Boru Lopian dan Sisingamangaraja di Desa Sibulbulon Parlilitan Butuh Perhatian

Makam Putri Lopian

PARLILITAN, KOMED – Makam Boru (Putri) Lopian dan Sisingamangaraja, penasehat dan para panglimanya butuh perhatian. Keadaannya sekarang terlihat kurang terawat yang semestinya harus dikembangkan bahkan menjadi salah satu wisata yang bagus untuk dikunjungi.

Makam Putri Lopian yang terletak di Desa Sibulbulon (Sionom Hudon Sibulbulon) itu berjarak kurang lebih 15 kilometer dari pusat kota Kecamatan Parlilitan dan 62 kilometer dari Doloksanggul pusat kota Kabupaten Humbanghasundutan.

Makam ini memiliki legenda sejarah yang harus dilestarikan dan dijaga karena erat dengan sejajarah dalam melawan penjajah di tanah batak. Legenda yang hingga kini perlu pengembangan hingga meluruskan cerita rakyat tentang makam ini pun, dinilai perlu untuk ditelusuri lagi biar tidak simpang siur keberadaannya.

Warga juga menilai pembenahan infrastrukturnya seperti akses jalan ke lokasi ini sangat diperlukan dan perlu penataan, sehingga para pengunjung gampang menuju lokasi. Selain itu bangunannya sudah perlu dipugar atau ditata lebih rapih lagi, karena sudah terlihat usang dan pudar.

Seperti diketahui, Putri Lopian merupakan anak dari Sisingamangaraja XII yang meninggal dunia pasca perang melawan Belanda akibat tertembak.

Makam Putri Lopian di Desa Sibulbulon ini, diketahui diresmikan Gubernur Sumatera Utara WP Tambunan Tahun 1982 silam. Di lokasi yang sama juga terdapat lokasi makam Sisingamangaraja dan Panglima Sisingamangaraja yang bernama Tengku Ajib Tinambunan dan penasihat Sisingamangaraja Parbunga Tumanggor.

Pendapat salah satu pemerhati sejarah di Parlilitan, menyebutkan lokasi ini sangat berpotensi sekali untuk dikembangkan, karena merupakan lokasi markas Sisingamangaraja yang masih berdiri kokoh di desa tersebut.

“Untuk itu masyarakat Parlilitan khususnya Desa Sibulbulon berharap baik ke Pemerintah Kabupaten Humbanghasundutan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bidang Pariwisata dan khususnya Menteri Pariwisata Republik Indonesia agar turut serta membangun dan mengembangkan wisata ini,” ucap Saut Tumanggor. (Abet)

Penulis: Abetnego Ritonga