Pemkab Toba Siap Jadi Tuan Rumah Perhelatan Boat Race Internasional F1H2O

Penulis: Marjoku Sormin
Bupati Toba, Poltak Sitorus

BALIGE, KOMED – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Provinsi Sumatera Utara, siap menjadi tuan rumah perhelatan akbar Boat Race Internasional F1H2O yang akan diselenggarakan pada Februari 2023 di Balige. Hal itu ditegaskan Bupati Toba, Poltak Sitorus, Senin (28/11/2022).

Penegasan itu disampaikan Poltak Sitorus dalam acara jumpa Pers di ruang data kantor Bupati Toba. Hadir mendampingi bupati, Kapolres Toba AKBP TH Tayeb, Dandim, Sekda Augus Sitorus, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Try Sutrisno P Samosir dan Kadis Kominfo Sesmon Butar-butar.

Ketika ditanya sekitar masih berdirinya beberapa rumah di bibir pantai danau Toba dan masih amburadulnya lapangan sepak bola Mulia Raja yang nantinya difungsikan sebagai tempat istirahat para “pedayung” sebelum dan sesudah melakukan atraksi di Danau Toba, dia mengatakan semua rencara perhelatan sudah matang diperhitungkan.

“Tidak ada masalah, pokoknya kita siap dan optimis,” ujar bupati dengan tegas tanpa sedikit pun keraguraguan.

Selama ini masyarakat masih banyak yang meragukan perhelatan boat race tersebut terlaksana sesuai waktu yang ditentukan pada 24 – 26 Februari 2022. Dengan alasan, di bibir pantai Danau Toba sampai saat ini masih berdiri rumah penduduk baik rumah permanen maupun rumah semi permanen.

Selain itu, lapangan satu satunya andalan Kabupaten Toba yakni lapangan Mulia Raja, meski pun sudah semua bangunan di lapangan itu rampung diratakan, tetapi pada lapisan lapangan masih penuh lubang. Tidak rata. Namun ketika semuanya itu ditanyakan kepada bupati, dengan tegas dikatakan semua itu tidak ada masalah.

“Kita siap. Dan saat ini, Pemkab Toba sedang merampungkan Ruko (rumah toko) untuk menampung seluruh penghuni rumah di bibir pantai,” katanya.

Pada jumpa pers tersebut, bupati juga menyinggung perlunya diadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) para kuli tinta yang bertugas di Pemkab Toba. Bupati tidak setuju jika wartawan hanya copy paste atas berita yang dimuat yang nyatanya bersumber dari press release yang dibuat oleh Diskominfo.

“Saya maunya wartawan itu siap menulis, jangan ada wartawan bisa bicara tetapi tak mampu menulis berita. Untuk itu saya minta Kominfo menyiapkan semua itu. Berapa anggaran supaya dihitung,” ujar Poltak Sitorus.
Pada kesempatan itu wartawan juga mepertanyakan galian “C” di Desa Simanjalo Bypass Balige yang kurang memperhitungkan jarak dekatnya dengan Danau Toba yang sangat membutuhkan kucuran debit air untuk menghindari kekurangan air.

Terkait hal itu, Kapolres Toba AKBP TH Tayeb mengatakan, dalam menangani galian C pihaknya melibatkan semua pihak. Polres tidak sendiri, meskipun masyarakat ada yang mengatakan bahwa dalam menindak galian C yang menguras gunung dapat menerapkan undang-undang lingkungan hidup dan kehutanan. Namun dalam melakukan tindakan tentunya harus bekerjasama dengan dinas terkait.

Untuk diketahui, Danau Toba telah mendapat pengakuan dunia melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sebagai wisata super prioritas.

Danau Toba ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark oleh PBB urusan kebudayaan. Pengakuan dunia ini, membuat kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dapat dengan mudah memperkenalkan, serta mempromosikan danau Toba di pasar pariwisata dunia. (mar)