Dinilai Tidak Tepat Sasaran, Warga Cibarusah Keluhkan Pencairan BLT BBM di Kabupaten Bekasi

Dina, Pegawai Perbantuan Kantor Pos Cibarusah

CIBARUSAH, KOMED – Warga Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi mengeluhkan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka menilai, penyaluran BLT ini diduga tidak tepat sasaran.

Salah seorang warga Cibarusah, Sh kepada koranmediasi.com mengaku penerima BLT ini hanya orang tertentu saja. Namanya juga hanya itu-itu saja, sehingga tidak tepat sasaran.

“Masyarakat banyak yang mengeluh dan mempertanyakan siapa saja yang dapat, karena yang mendapatkan bantuan itu kok orangnya itu-itu lagi,” katanya, Sabtu (0/9/2022).

Menurut Sh, seharusnya yang mendapatkan bantuan itu diprioritaskan yang lebih utama layak mendapatkannya, dan pada kenyataanya yang mendapatkan justru yang ekonominya normal.

“Kenaikan BBM ini kan semua kena dampak, terkhusus pada kami sebagai pekerja serabutan, dimana program bantuan Pemerintah baik PKH, BLT dan bantuan lainya satu pun kami tidak dapat, justru yang sudah dapat bantuan malah itu yang dibantu lagi,” kesalnya.

Ditempat yang sama, Dina salah seorang Pegawai Kantor Pos Perbantuan Cabang Cibarusah yang turut bersama-sama Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam pembagian bantuan berupa uang sebesar Rp 500.000 mengatakan, bantuan tersebut merupakan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) dari Kemensos.

Saat Pembagian BLT BBM di Kp Cigoong Desa Sirnajati Sabtu 10 September 2022

“Kerjasama kita dengan Kemensos sesuai data yang ada kita bayarkan,” ucap Dina.

Menanggapi keluhan warga yang tidak mendapatkan bantuan, justru yang dapat bantuan program Pemerintah tersebut tidak tepat sasaran, Dina mengaku tidak tahu menahu.

“Pertanyaan itu bisa ditanyakan ke PSMnya atau ke orang Desa yang lebih tahu itu. Kalau kita hanya membayarkan, jadi kita nggak tahu ini sudah dapat PKH terus dapat lagi ini (BLT BBM-red) kita nggak tahu,” urainya.

Adapun jumlah warga Desa Sirnajati yang mendapatkan bantuan BLT BBM, menurut Dina sebanyak 600 orang. “Untuk Desa Sirnajati yang mendapatkan bantuan sekitar 600 orang,” katanya.

Jumlah uang yang didapatkan oleh masyarakat berdasarkan surat undangan, kata Dina, sebesar Rp 500.000.

“Yang didapatkan itu sebesar lima ratus ribu rupiah, kemarin itu suratnya saya baca tiga ratus ribu untuk BBM, dua ratus ribu untuk sembako dan yang dua ratus ribu tersebut diuangkan, dan datanya yang dibagi siapa-siapa, pihak Desa yang tahu,” tutupnya.

Ketua RT 04 Desa Sirnajati, Ika mengaku bahwa adanya bantuan diketahui dari Kesra Desa Sirnajati dan dipanggil berulang-ulang untuk penyampaian data warga yang mendapatkan bantuan.

“Saya tahunya begini, kemarin kan dibel, ini ada bantuan BLT BBM ambil ke Desa kata pak Kesra lalu saya ambil, trus nggak lama, bu ini ada lagi tambahan jadi ambil lagi suruh Kesra Desa Sirnajati menjadi 634,” ujar Ika.

Terkait warga yang mendapatkan bantuan BBM bukan berdasarkan pengajuan Ketua RT ataupun dari Desa.

“Masalah siapa yang dapat bantuan atau tidak, jujur saya pribadi sebagai Ketua RT tidak mengajukan orang-orang ini, dari Desa pun tidak,” tegasnya.

Kendati demikian Camat Cibarusah Muhammad Kurnaefi melalui telepon selularnya mengaku bahwa dalam penyaluran bantuan membantah tidak ada masalah.

“Saya sudah konfirmasi ke Desa dan Bimaspol nggak ada masalah sih,” terangnya.

Namun terkait warga yang mengeluh dan berharap bisa mendapatkan bantuan agar tepat sasaran, menurut Kurnaefi bahwa yang mendapatkan sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kalau datanya kan sudah masuk dalam data DTKS, kita juga gak bisa apa-apa. Paling nanti mereka (yang belum dapat bantuan-red) diusulkan ke Desa lewat Musdes, Kepala Desa dan BPD mengusulkan melalui Dinsos ke Kementerian, mekanismenya seperti itu,” tutupnya (pir)

Penulis: Pirlen Sirait