BEKASI, KOMED – Bulan Agustus sudah memasukin triwulan kedua. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, diminta untuk melakukan terobosan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Bekasi, Arwis Sembiring Meilala. Menurutnya, perlu adanya koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) penghasil untuk melakukan evaluasi dari hulu hingga ke hilir terkait capaian PAD Kota Bekasi yang ditargetkan tahun 2022 ini.
“Agar ada sinergitas antara eksekutif dan legislatif yang bisa berjalan seirama serta berdampak kepada berjalannya pembangunan di Kota Bekasi,” tegasnya.
Untuk itu, Arwis mendesak Pemkot Bekasi untuk mengetahui sektor mana saja yang perlu digenjot dalam meningkatkan PAD. Sehingga dalam mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) menjadi lebih longgar.
”Selama pandemi, PAD kita turun. DPRD sudah mengusulkan agar pada 2023 membuat kajian potensi pendapatan daerah. Untuk mengetahui potensinya ada, dimana kita harus berbasiskan pada kajian strategis atau ilmiah,” tambahnya.
Arwis menambahkan, melalui kajian potensi PAD, akan diketahui sektor mana saja yang perlu dimaksimalkan. Terlebih lagi hasil kajiannya bisa menjadi dasar dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan PAD. Apalagi kasus Covid-19 di Kota Bekasi tahun lalu, melandai serta adanya pemulihan ekonomi.
”Di samping PAD kita turun karena pandemi, juga terdapat beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum maksimal dalam menyerap anggaran. Memang ada pemangkasan anggaran, tapi kita harapkan dalam perencanaan di awal lebih matang. Sehingga realisasinya lebih maksimal. Kedepannya diharapkan PR-PR tersebut dapat diselesaikan,” tutupnya.(ADV/Adhikarya)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.