Disparpora Humbahas Usulkan Perbaikan Makam 37 Panglima Sisingamangaraja XII di Tarabintang

TARABINTANG, KOMED – Makam 37 Panglima Raja Sisingamangaraja XII yang berada di Dusun Huta Imbaru, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbanghasundutan Sumut, saat ini butuh perbaikan.

Renovasi mulai dari pagar hingga bangunan makam dibutuhkan, mengingat keadannnya kini sudah sangat memprihatinkan karena sejak Tahun 2010 hingga kini makam tersebut belum pernah direhab atau dilakukan perbaikan.

Diketahui, baru-baru ini kepala desa setempat, bersama masyarakat langsung mengajukan permohonan perbaikan makam pejuang itu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbanghasundutan.

Menanggapi permohonan masyarakat Tarabintang, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Humbang Hasundutan, Jakkon Marbun Selasa (5/7) membenarkan permohonan perbaikan dimaksud.

Jakkon menjelaskan, setelah permohonan itu mereka terima, pihaknya langsung mengajukan permohonan atau pengajuan pembangunan makam tersebut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumut Aceh (BPCBSA) untuk ditampung anggarannya bersama dengan beberapa usulan lain pembangunan yang menyangkut cagar budaya di Humbanghasundutan.

“Ya, benar mereka sudah menyampaikan permohonan langsung ke kita oleh kepala desa dan masyarakat Tarabintang tentang perbaikan pembagunan makam itu. Dan begitu sampai ke kita permohonan tersebut, kita langsung sampaikan ke pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumut Aceh untuk permohonan tahun ini. Termasuk ada lagi satu rumah budaya di Pariksinomba yang kita usulkan, semoga anggarannya bisa terealisasi tahun depan,” jelasnya.

Sebagaima diketahaui, menurut cerita pada masa perjuangan menentang penjajah Belanda, Raja Sisingamangaraja XII menggalang kekuatan ke berbagai daerah seperti Aceh dan Minangkabau.

Daerah-daerah tersebut mengirimkan beberapa panglima perangnya untuk bergabung dengan panglima dan pasukan Raja Sisingamangaraja XII.

Para panglima dan pasukan tersebut memiliki tugas dan peran masing-masing dalam rangka perjuangan menentang penjajah. Sementara itu, 37 panglima yang sedang melakukan tugasnya di daerah Tarabintang diserang oleh pasukan Belanda pada waktu subuh. Suasana gelap dan keterbatasan persenjataan, menjadikan banyak korban dari pihak Raja Sisingamangaraja XII pada peristiwa ini. Makam ini dibuat untuk mengenang peristiwa kelam ini.

Lokasinya berjarak sekitar 50 Km dari kota Doloksanggul. Makam ini berbentuk empat persegi dengan ukuran 2 x 3 meter dan dilindungi dengan sebuah bangunan berbentuk Rumah Adat Batak dan dikelilingi pagar besi, sedangkan luas areal makam ini sekitar 50 x 60 meter. Di sebelah timur terdapat sebuah sungai, sebelah barat pemukiman warga, sebelah utara dan selatan perkebunan masyarakat. Dan makam 37 Panglima Raja Sisingamangaraja XII ini sering dikunjungi masyarakat atau pun para peziarah yang berkunjung ke lokasi ini. (Abet)

Penulis: Abetnego Ritonga