![](https://koranmediasi.com/wp-content/uploads/2021/08/ads-1.png" "banner 728x90")
BEKASI, KOMED – Sebanyak 21 Kabupaten/Kota dan 10 provinsi mendapat undangan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terkait hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Salah satu daerah yang mendapat undangan adalah Kota Bekasi. Pasalnya, daerah yang saat ini dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mendapatkan prevalensi stunting tahun 2021 dengan angka 13,8% dengan target pada tahun 2022 (11,8%).
Dalam surat undangan tersebut, kepala daerah yang mendapatkan keberhasilan agar terus mengawal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam pelaksanaan program dan kegiatan daerah sesuai Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) dalam rangka menjaga atau menurunkan angka prevalensi stunting pada tahun sebelumnya.
BKKBN juga mengucapkan selamat dan mengapresiasi kepada 21 Kota/Kabupaten dan juga 10 Provinsi yang telah berhasil memiliki tingkatan nilai di bawah 14% dalam mempercepat penurunan angka stunting di tiap wilayahnya.
Untuk diketahui, formulasi program percepatan dalam penurunan stunting mengarah pada intervensi berbasis keluarga beresiko stunting dengan menekankan pada penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum dan sanitasi.
Pilar kelima dari Strategi Nasional Penanganan Stunting yakni pemantauan dan evaluasi dinilai strategis dan penting sebagai upaya mengetahui dampak intervensi terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan masalah stunting.
Sedangkan di Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi mendapatkan angka prevalensi stunting tahun 2021 dengan angka 13,8% dengan target pada tahun 2022 (11,8%), Tahun 2023 (9,73), dan Tahun 2024 (7,67%). (Adv/Humas)
Baca koranmediasi.com untuk mendapatkan berita aktual, baik lokal maupun nasional. Disajikan secara tegas, lugas, dan berimbang.
