Kepala Desa Nagasari Harapkan Pustu Naik Kelas Jadi Puskesmas di Kabupaten Bekasi

Penulis: Pirlen Sirait
Nurdin Hardiansyah Z, ST, Kepala Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi

CIKARANG, MEDIASI.COM – Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Nagasari yang berada di Kp Pasir Kupang RT 01/02 Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi diharapkan agar ditingkatkan menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Harapan itu disampaikan Kepala Desa Nagasari, Nurdin Hardiansyah kepada Koran Mediasi, Kamis (11/9/2025).

Menurut Nurdin, Pustu Nagasari yang berdiri di atas Tanah Kas Desa (TKD) seluas 300 meter dengan bangunan sekitar 291 meter, selama ini melayani masyarakat di empat desa Kecamatan Serang Baru.

“Bangunan Pustu saat ini berdiri di atas Tanah Kas Desa Nagasari seluas 300 meter. Melayani layanan kesehatan di Wilayah Timur Serang Baru sebanyak empat desa. Ada dari warga Desa Nagasari, Desa Nagacipta, Desa Cilangkara dan Desa Sirna Jaya,” katanya.

Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas menurut Nurdin merupakan wewenang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi

“Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas adalah wewenang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi. Sebelumnya para pihak terkait, salah satunya Dinas Kesehatan sudah pernah survey ke Pustu tersebut,” terangnya.

Meski demikian Nurdin berharap agar peningkatan dan pembangunan Puskesmas di wilayahnya bisa terlaksana untuk memberi pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
“Harapan saya Pustu ini bisa ditingkatkan naik kelas menjadi Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi kepada masyarakat setempat, mengingat kelengkapan dari puskesmas pembantu dan setelah menjadi Puskesmas berbeda. Jarak juga lumayan jauh dari Desa Nagasari ke Puskesmas Sirnajaya, ketika ada masyarakat yang butuh pelayanan pengobatan jika ke RSUD juga sangat jauh,” pungkasnya.

Ditempat terpisah hal yang sama juga disampaikan Ati Malianti selaku penanggungjawab Pustu Nagasari. Menurutnya, Pustu selama ini melayani pelayanan umum dan kerap dirujuk.

“Pelayanan kesehatan di Pustu Nagasari meliputi konsultasi dan pengobatan sederhana, perawatan dasar untuk ibu, anak, dewasa dan lansia, seperti penanganan luka dan pemberian obat-obatan umum. Namun jika ada ibu yang emergency untuk melahirkan, kami tetap bantu penanganannya, namun karena perlengkapan kami yang masih belum memenuhi, kami masih rujuk ke Puskesmas Sirnajaya. Dalam satu hari Pustu Nagasari melayani kurang lebih 20 orang perhari,” terangnya.

Kendati demikian Ati selaku penanggungjawab Pustu Nagasari mengaku bahwa perawat, bidan dan dokter selalu memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Adapun tenaga medis pelayanan Pustu Nagasari, katanya, terdiri dari perawat sebanyak 3 orang, Bidan Desa ada 4 orang, dan Bidan Pustu 3 orang. Ada juga pelayanan dokter, ada dokter umum yang ditugaskan dari Puskesmas Sirnajaya bertugas satu kali dalam seminggu pada hari selasa, sedangkan dokter gigi pelayanan setiap hari Rabu.

Para Bidan Desa, lanjut Ati, selalu melakukan penyuluhan di posyandu-posyandu kepada masyarakat tentang keberadaan Pustu dan Puskesmas Sirnajaya.

“Para Bidan Desa memberikan penyuluhan melalui Posyandu terkait penanganan kesehatan di Pustu dan di Puskesmas, untuk diketahui warga bahwa titik awal rujukan untuk kasus yang lebih kompleks ke Puskesmas Sirnajaya,” terangnya.

Ati mengakui bahwa peningkatan Pustu Nagasari menjadi Puskesmas saat ini sedang berproses.

“Informasinya tahapan untuk peningkatan menjadi Puskesmas ijin sudah keluar, tinggal registrasi dari Kementerian Kesehatan,” tutupnya.

Perlu diketahui, perbedaan utama akreditasi Pustu dan Puskesmas terletak pada tingkat dan cakupan pelayanannya. Pustu adalah unit yang lebih kecil dan bagian dari Puskesmas, sehingga standarnya disesuaikan dengan kemampuan dan fungsi penunjangnya. Sementara Puskesmas adalah fasilitas yang lebih besar, mandiri, dan menjadi pusat rujukan utama dengan standar akreditasi yang lebih komprehensif. (pir)

Exit mobile version