PARANGINAN, KOMED -Perkerasan jalan SD menuju HKBP di Desa Siborutorop, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas) menuai pertanyaan warga setempat.
Kegiatan yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2022 itu, menelan biaya sebesar Rp 105.708.000,- dengan volumenya seperti yang tertera dalam papan proyek 385×3 meter.
Dinilai warga, di lapangan terlihat pekerjaan proyek itu sudah hampir rampung dikerjakan. Mulai pemasangan batu keras (batu dasar) sudah tersusun, namun sebahagian terlihat tidak meruncing dipasang dan pasangan batu sertu (batu perekat) perkerasan sudah terlihat juga di lokasi dan pasangan berpariasi ketebalannya pada jalan perkerasan dimaksud.
Salah satu warga, P Togatorop mengatakan, semenjak mulai dikerjakan belum pernah melihat walas digunakan. Dia menduga perkerjaan hingga kini belum menggunakan walas. Ia bahkan menilai lagi, seharusnya jalan itu dibuat saluran dreinase di sisi kiri kanan jalan, supaya jalan tersebut ketika musim penghujan air terbuang sehingga tidak menimbulkan genangan air di badan jalan.
“Saya tidak begitu tau pekerjaan ini apa sudah selesai atau belum, tapi terlihat sudah hampir 90%, artinya menurut yang saya lihat, kalau tidak salah mulai kegiatan ini dikerjakan belum ada walas digunakan. Yang saya pahami, letak batunya harusnya meruncing tersusun dan baru masuk batu sertu perekat (pasangannya) dan lalu diwales,” kata Togatorop.
Menurut dia, sebaiknya salurannya harus dibuat atau minimal saluran darurat tanpa disemen pun untuk sementara kalau tidak cukup dananya mungkin lebih bagus. Tujuannya, kalau hujan datang air yang mengalir bukan ke bahu jalan atau tergenang.
“Masukan ini kami sampaikan guna kebaikan atau kemaksimalan kegiatan pembangunan Desa kami supaya bagus,” ujarnya.
Masih di Desa yang sama dengan topik berbeda, warga lainnya Preddy Togatorop justru mempertanyakan keputusan Kepala Desa baru-baru ini yang menghunjuk langsung tim 11 di desanya. Ia tidak sependapat tentang hal itu, karena langsung dihunjuk siapa-siapa saja anggota tim dimaksud.
“Kalau yang saya tau, itu harus melalui musyawarah terlebih dahulu. Disini tidak sama sekali, langsung dihunjuk oleh kepala desa siapa saja orangnya di tiap dusun,” ujarnya.
Ketika hal ini hendak dikonfrimasi, guna perimbangan informasi Selasa (6/9/2022), Kepala Desa Siborutorop tidak berada di tempat dan melalui pesan WhastApp nya menjawab kalau Ia sedang berada diluar kota. (Abet)